Densus Telusuri Roket yang akan Digunakan Menyerang Singapura

Jumat, 05 Agustus 2016 – 18:42 WIB
Suasana penangkapan enam terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau. Foto: Istimewa/WA/Batam Pos

jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bergerak cepat dengan memeriksa keenam terduga kelompok teroris Khitabah Gonggong Rebus  (KGR) yang berafiliasi dengan ISIS. 

Densus saat ini dalam tahap pengumpulan barang bukti dari keenam terduga teroris yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau.

BACA JUGA: Kegaduhan Kasus Haris Azhar Untungkan Bandar Narkoba

"Untuk yang keenam ini, akan dilanjutkan penggeledahan di lokasi-lokasi yang sudah diketahui Densus 88 dan Polda," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/8).

Sejauh ini, jelas Agus, belum ditemukan barang bukti berupa senjata maupun alat peledak dari keenam terduga teroris. "Kami sedang menunggu perkembangannya," imbuh Agus.

BACA JUGA: Polisi Heroik Itu Berlinang Air Mata Terima Penghargaan dari Kapolri

Densus sendiri menangkap terduga teroris di beberapa lokasi di Batam, pagi tadi. Mereka berinisial GRD (31), TS (35), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19). Mereka merupakan kelompok KRG, salah satu organisasi yang berafiliasi dengan ISIS.

Sementara itu, GRD merupakan pentolan KGR yang menjadi pembuka komunikasi dengan jaringan ISIS di Suriah, yakni Bahrun Naim. Dikatakan Agus, GRD tengah merencanakan serang teroris ke Marina Bay di Singapura menggunakan roket dari Batam. 

BACA JUGA: Menteri Tjahjo Tetap Yakini Pemangkasan APBN Tak Ganggu Anggaran Kesra

“Waktu dan kegiatan mereka rencanakan menyerang Singapura. Tentunya di negara kita, mereka mencari peluang dan kesempatan," terang Agus.

Disinggung terkait senjata roket yang akan digunakan menyerang Singapura, Agus menjelaskan bahwa tim Densus 88 masih menelusurinya.

GRD juga disebut menerima pasokan dana dari Suriah. Agus menerangkan, pihaknya akan bekerja sama dengan PPATK untuk mengaudit rekening dan modus penerimaan dananya.

"Yang bersangkutan kita duga sebagai penerima dana. Kemungkinan kalau ada yang ingin berangkat akan memberikan kemudahan untuk berangkat ke Suriah. Dia diduga menyiapkan akomodasi sebutlah dukungan anggaran," jelas Agus. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Buka Peluang Keroyokan Usut Fakta Persidangan soal Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler