Dentuman Menggelegar Mulai Ajeg

Keluarnya Material Vulkanik Disambut Gembira

Kamis, 04 November 2010 – 06:01 WIB

KLATEN - Dentuman keras dari lereng Merapi kembali terdengar di sejumlah rumah warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (3/11)Bahkan, intensitasnya juga semakin banyak

BACA JUGA: Pejabat Kaltim Rapat di Hotel Bintang Lima Jakarta

Sejumlah warga yang merumput pun langsung berlarian dan turun ke bawah mengungsi
Kondisi tersebut diprediksi bakal kembali menimbulkan letusan dahsyat dari Merapi

BACA JUGA: Pemohon Siapkan 50 Orang Saksi



"Semua warga di sini ( Desa Sidorejo) mendengar  dentuman keras dari puncak Merapi
Saat ini warga turun ke bawah," kata Koordinator Paguyuban Siaga (Pasag) Merapi Sukiman kepada Jawa Pos, Rabu (3/11).

Dari pantauannya selama ini, kata Sukiman, aktivitas Merapi memang tak nampak dari mata telanjang

BACA JUGA: Enam Kursi Direbutkan 811 Pelamar

Sebab, puncak Merapi masih tertutup kabut tebalNamun, katanya, kondisi tersebut jutsru dinilai membahayakan, karena  segala aktivitas tak bisa terpantau sejak dini.  "Apalagi jika hujan terus mengguyur,  akan sangat membahayakanSebab, bisa menimbulkan banjir lahar dingin," katanya.

Dia memprediksikan, letusan Gunung Merapi masih bakal kembali terjadiBahkan, dari pantauan seismograf di Desa Sidorejo, diketahui terjadi belasan getaran di desanya"Getaran itu terjadi setelah terdengar dentuman dari MerapiWarga benar-benar panik dan meninggalkan pos ronda," katanya, sore kemarin.

Dentuman keras terjadi sejak siang hari sekitar pukul 11.00 WIB hingga soreIronisnya saat keluarnya lahar dan awan panas tersebut tidak bisa ditembus dengan mata, karena seharian kemarin diselimuti awan tebal, bahkan sorenya turun hujan"Kami saat ini membutuhkan kesiapan kendaraan yang kapan-kapan siap mengevakuasi warga jika letusan lebih besar terjadi,"  katanya.

Terpisah, sering keluarnya material volkanik yang disertai dengan awan panas dari mulut Gunung Merapi belakangan ini, disambut gembira  oleh  Sakorlak Penanganan Bencana KlatenPasalnya, dengan sering keluarnya material volkanik (pasir dan batu) yang disertai dengan awan panas atau wedhus gembel tersebut, menunjukkan bahwa Gunung Merapi mulai menuju normal.

Hal itu sebagaimana dikatakan Koordinator Posko Induk Pengungsian di Klaten yang juga Kasie Linmas Kesbangpolinmas Klaten Joko Rukminto kepada Koran ini kemarin"Untuk kondisi merapi saat ini, sepertinya ada tanda-tanda menuju normalTanda-tanda itu antara berupa seringnya keluar muntahan material volkanik yang disertai awan panas," kata Joko.

Menurut Joko, tanda-tanda tersebut juga dikuatkan dengan pemberitahuan dari  Kepala Pusat Volkanologi dan Avigitasi Bencana Badan Geologi Kementrian ESDM Surono"Beliau mengatakan, jika Merapi sudah ajeg mengeluarkan material volkanik yang disertai dengan awan panas, maka ada tanda-tanda Merapi menuju normal," tuturnya.

Meski demikian, Joko tetap meminta agar semua pihak, baik pemerintah, relawan, maupun warga pengungsi tetap meningkatkan kewaspadaan"Kewaspadaan harus tetap terjagaKoordinasi antar divisi yang tergabung dalam penanganan bencana erupsi Merapi harus ditingkatkan," ajak Joko.

Disinggung armada yang disiapkan jika sewaktu-waktu Merapi mengeluarkan ancaman yang lebih dahsyat, Joko mengatakan, bahwa untuk armada maupun petugasnya sudah disiapkan"Untuk armada, kami selalu menyiapkan 3 unit truk di atasItu belum lagi truk-truk swadaya warga yang selalu standby di lereng Merapi, jadi sewaktu-waktu Merapi mengeluarkan ancaman yang lebih besar, warga bisa memanfaatkannya untuk menuju pengungsian," paparnya.

Berkenaan itu, Joko juga mengimbau agar warga yang tiap hari (pagi hingga sore) meninggalkan pengungsian dengan alasan mengurus ternak, tetap mendengar aba-aba dari pemerintahHal itu untuk mengurangi risiko korban jiwa, jika sewaktu-waktu ada asnacaman dari Merapi"Kami tidak bisa melarang mereka uyntuk tidak merumput, kami hanya bisa berharap kepada mereka agar selalu waspada, dan selalu sigap jika sewaktu-waktu Merapi meletus," ujarnya.

Di bagian lain, kemarin Satkorlak Penanganan Bencana Klaten melakukan rapat evaluasiMenurut Joko Rukminto, dari hasil evaluasi itu, ada dua divisi atau bidang (Dari 10 bidang) yang mesti harus diperbaikiYakni bidang evakuasi dan tranportasi"Dua bidang tersebut kurang komunikasi, sehingga diharapkan kedua bidang itu meningkatkan komunikasi dan koordinasi, karena kita memang dihadapkan hal-hal yang seba mendadak," pungkasnya.(jko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Jadwal dari Pusat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler