Depag Pertahankan Cara Prasmanan

Katering Jamaah Haji di Armina

Kamis, 09 Oktober 2008 – 10:12 WIB
JAKARTA - Pemerintah tetap akan menggunakan cara prasmanan sebagai model katering haji musim tahun iniPertimbangannya adalah asas praktis dan kemudahan jamaah selama berada di tanah suci

BACA JUGA: BEI Stop Transaksi, SBY Nonton Laskar Pelangi



Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji Departemen Agama (Depag) Abdul Ghafur Djawahir mengatakan, sistem prasmanan masih menjadi pilihan terbaik bagi jamaah
"Kami telah mempelajari secara mendalam dan ternyata sistem tersebut (prasmanan) memang bagus,'' kata Ghafur di ruang kerjanya, Rabu (8/10)

BACA JUGA: Dituntut 8 Tahun, Burhanudin Termangu



Menurut Ghafur, dalam penyediaan katering, Depag akan bekerja sama dengan muassasah, yakni pihak swasta Arab Saudi yang ditunjuk otoritas kerajaan menyiapkan akomodasi haji


Ghafur menegaskan, katering diberikan kepada jamaah selama berada di Madinah, Arafah, dan Mina

BACA JUGA: Mobil Wapres Tabrakan di Padang

Selama berada di Makkah, jamaah tidak mendapatkan jatah makanan

Menurut Ghafur, muassasah akan mengantisipasi segala risiko terburuk sehubungan dengan pelaksanaan prasmananSalah satunya, menyediakan meja tambahan untuk mencegah penumpukan antrean jamaah''Kami harapkan tidak ada lagi yang mengantreMakanya, kita harapkan calon jamaah, terutama yang belum terbiasa dengan prasmanan, agar mulai membiasakan diri,'' ujar dia

Selain itu, lanjut Ghafur, lokasi tenda katering dengan jamaah tidak akan terpaut jauhItu juga antisipasi penumpukan jamaah ketika sedang jam makan''Tidak masalah karena tempat katering berada satu areal,'' tuturnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Hakam Naja mengatakan, pemerintah harus mengantisipasi sejak dini segala masalah tentang pemberlakuan kembali prasmanan untuk ransum jamaah''Memang, tahun kemarin saya lihat tidak terlalu bermasalah seperti dua tahun laluTetapi, saya dengar masih ada keluhan soal katering melalui cara prasmanan ini,'' tuturnya.

Keluhan itu, antara lain, adanya jamaah yang tidak terbiasa makan dengan prasmananMisalnya, karena melakukan ritual ibadah, mereka ketinggalan waktu makan''Bisa saja dia kehabisan makanan karena sedang ibadah,'' katanya.

Sementara itu, berdasar Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), paspor 30.000 orang atau sekitar 88,4 persen dari kuota CJH Jatim yang mencapai 33.931 orang sudah selesaiNamun, untuk visa, masih 50 persen yang siap pakaiRencananya, CJH yang berangkat lewat PPIH Jatim juga meliputi 4.494 orang dari NTB, 421 orang dari NTT, dan 213 orang dari Bali.

Dalam data Depag, walaupun kloter masih akan diundi (qur'ah), Jatim adalah provinsi yang sudah menyetorkan urutan karesidenan pemberangkatanKabupaten Bojonegoro akan menjadi CJH Jawa Timur yang paling awal berangkat ke tanah suciCJH dari Ngawi terakhirKloter pertama CJH Bojonegoro sebanyak 450 orang berangkat ke tanah suci dengan pesawat Garuda pada 5 November pukul 08.00 WIBKloter kedua CJH Bojonegoro sebanyak 445 orang berangkat dengan pesawat SAA (Saudi Arabian Airlines) pada 5 November pukul 10.20 WIB.

Kloter ketiga berangkat dengan CJH campuran yang terdiri atas 9 CJH Bojonegoro, 224 CJH Kota Probolinggo, 145 CJH Kota Batu, dan 67 CJH Kota SurabayaMereka berangkat dengan SAA pada 5 November pukul 12.20 WIB.(zul/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamwas Usut Jaksa Penerima Sogokan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler