Depdiknas Kucurkan Rp250 M ke Peneliti

Selasa, 15 Desember 2009 – 18:39 WIB

JAKARTA--Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) menyalurkan sebanyak Rp 250 miliar guna memberikan dukungan yang lebih luas kepada para ilmuwan, peneliti, dan perekayasa di tahun 2009 ini.

“Potensi sumber daya manusia (SDM) tentu tidak cukup untuk mengembangkan para ilmuwan dan penelitiMaka dengan penyaluran dana ini bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih terbuka untuk memberdayakan mereka demi menjawab tantangan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menunjang pembangunan masa depan dan daya saing,” ujar Dirjen DIKTI Depdiknas Fasli Jalal ketika ditemui usai pembukaan Seminar Hasil Pelaksanaan Penelitian Dan Perekayasa Tahun 2009 di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (15/12).

Fasli menyebutkan, hingga saat ini ada sekitar 7000 orang peneliti dan perekayasa yang berada di bawah naungan Lembaga Peneliti dan Pengembangan Departemen (LPPD) dan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

BACA JUGA: Struktur Baru Depdiknas Tunggu Menpan

Di samping 150 ribu dosen yang tersebar di berbagai perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Depdiknas
Namun, yang lolos seleksi dan berhak untuk menerima bantuan dana penelitian tersebut lebih kurang sebanyak 5004 orang peneliti.

“Setiap peneliti atau perekayasa tersebut, masing-masing menerima Rp 50 juta per orang

BACA JUGA: 2010, Mendiknas Siap Perkuat Sekolah Lapas

Jika dalam melakukan penelitian mereka bergabung sebanyak lima orang, maka jumlah yang akan diterima Rp 250 juta
Jika empat orang yang diterima maka Rp 200 juta

BACA JUGA: TIK Dinilai Mampu Atasi Kesenjangan Pendidikan

Tetapi ada juga dari mereka yang melakukan penelitian sendiri-sendiri,” papar FasliDia menambahkan, tidaklah berlebihan jika para ilmuwan  peneliti dan perekayasa diberikan dukungan bantuan finansial seperti ini, ataupun dalam bentuk perlindungan hak kekayaan intelektual yang lebih terjamin.

Dikatakan, para peneliti atau perekayasa tersebut diberikan kebebasan untuk melakukan penelitian di berbagai subsektor“Sebenarnya kami memiliki beberapa rujukan penelitianMisalnya, mengenai ketahanan pangan, transportasi, energi, dan lain-lainTetapi karena semua peserta berasal dari badan penelitian dan pengembangan (balitbang), maka penelitian  mengenai humaiora, antropologi, good governance yang berasal dari Departemen Dalam Negeri pun juga bisaKami menganggap semuanya sama dan mereka boleh memilih mana yang baik bagi kalangan mereka,” jelasnya

Sementara itu, untuk tahun 2010 mendatang, pihaknya telah memindahkan kekuasaanya kepada Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek)“Nanti pihak  Menristek yang membagi, tapi polanya masih tetap samaSelain itu, tentunya Menristek nanti akan membuat tema-tema besar dan dari tema besar tersebut para peneliti dari litbang tersebut mencoba merujuk,” imbuhnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiknas Anggap Unas Sudah Pas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler