Mendiknas Anggap Unas Sudah Pas

Selasa, 08 Desember 2009 – 12:43 WIB
JAKARTA - Polemik tentang Ujian Nasional (Unas) yang sudah cukup lama dibicarakan dan dipertentangkan, khususnya oleh sejumlah elemen masyarakat, menurut Mendiknas Muhammad Nuh sudah berada pada jalur yang tepat dengan keberadaannya saat iniHal itu disampaikan Mendiknas kepada sejumlah wartawan, usai menghadiri pembukaan kegiatan Policy Research Forum, Selasa (8/12), di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

"Unas? Lho, memangnya masih ada masalah lagi, ya?" kata M Nuh sambil becanda, menanggapi lontaran pertanyaan awal salah seorang wartawan yang penasaran.

Lebih jauh, Mendiknas lantas mengungkapkan bahwa kalaupun misalnya saat ini masih ada pihak-pihak yang berusaha menuntut ditiadakannya Unas, hal itu boleh-boleh saja

BACA JUGA: M Nuh: Silakan Saja Mahasiswa Ikut Demo

"Silakan
Masih mau menuntut, boleh saja

BACA JUGA: Penelitian AIGRP 2009 Dipresentasikan

Tapi, menuntut kan belum tentu dikabulkan juga, ya," tanggapnya pula sembari tersenyum.

"Lagipula masalahnya, kalau memang tuntutan itu dikabulkan misalnya, dalam arti Unas ditiadakan, juga tidak menjamin tak akan ada aksi protes lainnya
Saya sendiri terus terang saja, sejauh ini malah banyak juga menerima surat atau SMS, yang isinya seperti 'Kita harus mendukung penuh keberadaan Unas' dan sebagainya," tambahnya.

Seperti disampaikan M Nuh lagi, pihaknya bahkan juga tak akan mempermasalahkan guru maupun dari kalangan murid yang ikut dalam aksi penuntutan ditiadakannya Unas tersebut

BACA JUGA: AIGRP Kelola 10 Riset Tahun Ini

Termasuk katanya, saat mereka terlibat dalam aksi massa dan sejenisnya"Tapi ingat, jangan sampai mengganggu apalagi meninggalkan kegiatan belajar-mengajarSebab tugas utama guru itu kan mengajar, sedangkan tugas siswa, ya, belajar," tukasnya.

M Nuh lantas mengungkapkan bahwa menurutnya Unas dengan konsep dan standar nilai yang ada sekarang, sebenarnya tidaklah berat dan menyulitkan"Kan nilai rata-rata yang diminta bukan 7 misalnya, tapi 5,5 sajaDan itu pun boleh kalau ada nilai 4Masa, untuk Bahasa Indonesia saja misalnya, siswa dapat nilai 7 susah sih?" lontarnya pula.

Diungkapkan Mendiknas, saat ini juga ada salah satu pemikiran lain misalnya, bahwa Unas mungkin bisa diterapkan hanya kepada sekolah yang memenuhi standar, serta tidak perlu untuk yang tak mmenuhi standar"Itu ditinjau dari sisi idealnya saja, jelas diskriminatifMemangnya kalau ada yang mau ikut ujian misalnya, tapi ia dianggap tak mampu atau tak masuk kualifikasi, lalu tidak boleh ikut? Ini namanya ujian untuk (kalangan) yang mampu, atau apa?" tuturnya menolak ide tersebut(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akuntabilitas Pemda Rendah, Perda Banyak Bermasalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler