jpnn.com, MERANGIN - Seorang santriwati Pondok Pesantren Depati Agung, Desa Pulau Raman, Kecamatan Muara Siau, berinisial RT, 16, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kapolsek Muara Siau, Iptu Hitler Sinaga mengatakan korban gantung diri menggunakan kain.
BACA JUGA: Pagi Kondangan Bareng Istri, Sore Suami Gantung Diri
Polisi sudah memeriksa saksi-saksi dan mendatangi lokasi kejadian untuk olah TKP.
"Ketika dapat informasi anggota mendatangi TKP dan memeriksa saksi-saksi, kejadian Senin sekitar pukul 11.00 WIB," terang IPTU Hitler Sinaga.
BACA JUGA: Tak Dijenguk Keluarga, Pilih Bunuh Diri
Menurut Iptu Hitler Sinaga, kejadian ini murni bunuh diri dan dugaan sementara penyebab RT mengakhiri hidupnya karena depresi dengan kondisi ibunya yang sedang sakit dan dirinya mengurusi adik-adiknya.
"Korban langsung dikuburkan sekitar pukul 16.00 WIB dihari yang sama, karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum," jelas Kapolsek Muara Siau.
BACA JUGA: Pembunuh Bayaran Gantung Diri, Tulis Pesan dengan Darah
Menurut informasi, peristiwa ini terjadi pada Senin (29/10/2018) sekitar pukul 11.00 WIB di dalam kamar rumahnya sendiri yang berada di Desa Rantau Macang, Kecamatan Muara Siau, Kabupaten Merangin.
RT ditemukan kakak kandungnya berinisial IS, 18, di dalam kamar dalam keadaan tergantung di sepotong kain. Sang kakak kemudian memberitahukan tetangga sekitar. Namun pada saat diturunkan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. (wwn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Julia Dikagetkan Bule Rusia Gantung Diri di Pagar Rumah
Redaktur & Reporter : Budi