Deri Tewas Ditikam, Kapolda Papua Imbau Para Pekerja Jangan Keluar Kota Wamena

Minggu, 13 Oktober 2019 – 14:47 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. Foto: Deny/Cenderawasih Pos

jpnn.com, JAYAPURA - Situasi di Wamena, Papua, tidak kondusif lagi pascaterjadinya penikaman terhadap seorang pria di distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, (12/10) malam. Korban meninggal dunia sesaat setelah dirawat di RSUD Wamena, Papua, Sabtu (12/10) malam.

Korban merupakan seorang pekerja bangunan atas nama Deri Datu Padang (30), tewas setelah ditikam oleh orang tak dikenal saat melintas di dekat Jembatan Wowa, Kota Wamena. Almarhum Deri Datu Padang merupakan warga asal Toraja, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Penikaman Maut terkait Rusuh Wamena 23 September, Semoga Tidak Panas Lagi

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menyebut kasus penikaman ini masih terkait kerusuhan di Wamena 23 September 2019.

Paulus Waterpauw mengingatkan para pekerja agar untuk sementara jangan pergi bekerja di luar kawasan Kota Wamena mengingat situasi kamtibmas di beberapa daerah pinggiran belum benar-benar kondusif.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Wamena: Satu Orang Ditikam di Kawasan Merah, Tewas

"Melalui Kapolres Jayawijaya saya sudah mengimbau agar saudara-saudara kita yang mau bekerja agar jangan dulu keluar dari Wamena. Kalau bisa mereka untuk sementara ini bekerja di sekitar Wamena itu saja. Kalau sudah di luar dan lepas dari pengawasan aparat kita di sana maka mungkin agak susah untuk dipantau mengingat wilayah Wamena itu agak luas," kata Irjen Paulus di Timika, Minggu (13/10).

Imbauan itu disampaikan Kapolda Papua menyikapi masih terjadinya aksi kekerasan terhadap warga luar Papua di Wamena hingga saat ini.

BACA JUGA: Istri Komentar Kasus Wiranto, Prajurit TNI Berpangkat Serda Ditahan 14 Hari

Sebenarnya, lanjut Kapolda, situasi di Kota Wamena sudah kembali kondusif dalam beberapa pekan terakhir pasca-dilanda kerusuhan massal pada Senin (23/10).

Pasukan pengamanan baik Polri maupun TNI terus dikerahkan ke Wamena untuk mengembalikan situasi kamtibmas di wilayah itu ke kondisi semula seperti sebelum terjadi kerusuhan.

"Setelah situasi kekerasan tanggal 23 September itu tidak ada lagi pembakaran di Kota Wamena. Namun dibalik situasi yang berangsur-angsur kondusif itu tetap ada pelaku-pelaku kejahatan yang menggunakan senjata tajam maupun yang menggunakan senjata api. Mereka-mereka itu tetap menjadi ancaman bagi personel maupun bagi masyarakat yang lainnya," kata Irjen Paulus.

Dikatakan Kapolda bahwa semua pihak baik TNI, Polri maupun Bupati Jayawijaya John Richard Banua telah bekerja keras untuk mengupayakan pemulihan kembali situasi Kota Wamena yang sempat luluh lantak akibat dilanda kerusuhan.

Kapolda menduga, pelaku penikaman yang menyebabkan meninggalnya almarhum Deri Datu Padang itu, merupakan warga di sekitar Kampung Woma, Wamena yang merupakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan jelas.

"Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," ujar Irjen Paulus dengan nada kesal.

Kapolda menegaskan jajarannya akan mengusut tuntas kasus kematian Deri Datu Padang. (Antara/jpnn)

Penusukan Wiranto Rekayasa?:

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler