jpnn.com - Piaraan ternyata bisa memorakporandakan rumah tangga pasangan suami istri Donwori dan Karin -bukan nama sebenarnya- yang telah terjalin belasan tahun.
Yang dimaksud piaraan dalam kisah ini adalah burung, bukan wanita simpanan.
BACA JUGA: Janda Muda Teperdaya Pria Beristri Mengaku Duda
Donwori merupakan penggemar burung. Namun, kegemaran pria berusia 37 tahun itu akan burung membuat istrinya menderita.
Karin (35) menuturkan suaminya kini menjadi pemalas gara-gara hobi memelihara burung. Donwori justru menjadikan tugas mencari nafkah sebagai selingan.
BACA JUGA: Daster Istri Jadi Pemuas Berahi
Rutinitas Donwori ialah mengadu burung. Wah... wah... wah....
Hal itu membuat Karin stres. “Saya capek-capek kerja, kok dia malah sibuk dengan hobinya yang enggak ada hasilnya blas,” katanya.
BACA JUGA: Istri Kurang Perhatian Suami Pilih Cari Rasa Nyaman Bareng Pria Lain
Saat ini Karin menjadi tulang punggung rumah tangganya. Dia bekerja sebagai sales.
Adapun Donwori, kerjanya hanya merawat burung. Sejak pagi hingga sore, aktivitasnya cuma mengelus-elus piaraannya.
Karin menyebut Donwori sudah keterlaluan. Ketika diminta segara mencari kerja, Donwori tidak pernah menggubris permintaan itu.
Donwori justru sering meminta uang kepada Karin. Alasannya untuk mencari kerja.
Alih-alih mencari kerja, Donwori memakai uang dari Karin untuk kegemarannya mengadu burung dara. Sering kali jumlah uang yang diminta Donwori lumayan banyak, karena dipakai untuk taruhan.
Karin pun tak betah menghadapi kondisi itu. Dia tersiksa lahir dan batin, sementara uangnya terus berkurang.
Karin juga punya beban lain. Dia merasa malu di hadapan keluarga, tetangga, dan rekan-rekannya.
Walakhir, perempuan warga Kedung Asem, Surabaya itu memutuskan menggugat cerai Donwori. April lalu, Karin memasukkan gugatan cerainya ke Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya.
“Saya sebenarnya ingin bertahan, tetapi wis (sudah) enggak betah kalau harus lanjut,” kata Karin.(Radar Surabaya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Bawa Pria Lain ke Ruang Tengah saat Suami Bersusah Payah
Redaktur & Reporter : Antoni