jpnn.com - Pria dengan kelakuan seperti Vicky Prasetyo ternyata tak hanya ada di ibu kota. Di Surabaya pun ada lelaki berlagak mirip pembawa acara yang memperkenalkan istilah ‘statutisasi kemakmuran’ itu.
Adalah Donwori -sebut saja namanya begitu- yang mampu membuat banyak wanita kelepek-kelepek dengan gombalannya. Wajah pria 39 tahun itu memang lumayan sehingga Karin -bukan nama sebenarnya- terpikat.
BACA JUGA: Rasa Sayang Tumbuh dari Kolam Renang
“Mergo rupane bagus iku mangkane kementus. Kabeh wedokan digudoi (Karena wajahnya bagus itu makanya sok cakep. Semua wanita digoda,” ujar Karin (35) dengan nada kesal pada suatu sore di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya jelang pertengahan Desember lalu.
Karin mengakui Donwori memang bertampang lumayan. Donwori yang akhirnya menjadi suami Karin itu berwajah hitam manis, berambut keriting yang tertata, hidung lumayan mancung, serta bodi yang tidak tertimbun lemak.
BACA JUGA: Saat Pendekatan Bergaya Ustaz, Sudah Jadi Suami Malah Doyan Maksiat
Donwori pun tampak 10 tahun lebih muda ketimbang usianya. Namun, dengan modal tampang itu pula Donwori demen menebar gombalan kepada wanita lain.
Akibatnya, Karin harus menanggung beban morel. Dia mau tak mau menahan malu karena gunjingan tetangga soal kelakuan suaminya.
BACA JUGA: Kisah Istri Terbuai Godaan Sahabat Suami
Saat ini Donwori sudah menyandang predikat playboy kampung. Meski sudah mau menginjak usia paruh baya, Donwori masih bergaul dengan anak-anak muda di warung kopi.
Ketika ada wanita bening sedikit lewat, Donwori langsung tebar pesona. Mulutnya berisik, paling tidak bersiul dan menggoda.
Karin menuturkan, isi ponsel Donwori pun penuh obrolan gombal dengan wanita-wanita di kampung. Rayuan gombal Vicky -eh maaf, maksudnya Donwori- menyasar gadis, ibu-ibu muda, janda, hingga emak-emak.
Sampai-sampai Karin malu untuk sekadar ke luar rumah. Namun, bagaimanapun dapur harus tetap ngebul.
“Kate isin metu omah, kok tambah gak iso mangan. Yo ngempet-ngempet (Mau malu ke luar rumah, kok tambah tak bisa makan. Ya menahan (malu), red),” tutur Karin dengan nada kesal.
Sampai akhirnya Karin menganggap perceraian sebagai solusinya. Penyebabnya adalah perselingkuhan Donwori.
Sudah tiga kali Donwori ketahuan berselingkuh, tetapi tak kapok-kapok. Terakhir justru Karin sendiri yang memergoki Donwori sedang bermesraan dengan anak baru gede di Pantai Kenjeran.
“Wis cukup sakmene wae. Wis gak kuat maneh aku ngrasakne diapusi terus (Sudah cukup sampai di sini saja. Sudah tak kuat lagu aku merasa ditipu terus, red),” pungkas Karin.(Radar Surabaya)
Redaktur & Reporter : Antoni