Derita Tentara Jadi Korban Wanita Muda Pemburu Harta

Senin, 25 Maret 2019 – 06:40 WIB
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Banyak perempuan mata duitan yang menikah demi mengejar harta. Karin -bukan nama sebenarnya- ini salah satunya.

Wanita 26 tahun itu mau dinikahi pria yang secara fisik tak sempurna demi memoroti kekayaan suaminya -sebut saja namanya Donwori- yang 9 tahun lebih tua. Sampai saat ini, Donwori masih mangkel terhadap Karin.

BACA JUGA: Suami Mata Keranjang Selalu Tidak Tahan Lihat Tetangga

Bisa dibilang Karin ini memang nekat. Dia kabur  membawa uang hasil menjual sertifikat rumah.

"Goblok. Omah apik kok didol murah. Regane pas tuku ae nyundul langit (rumah bagus kok dijual murah. Harganya waktu dibeli saja selangit,” kata Donwori di sela-sela sidang cerainya di Pengadilan Agama Kelas IA Surabaya pekan lalu.

BACA JUGA: Malas Cari Rezeki, Suami Rajin Ajak Istri Hohohihi

Profesi Donwori adalah tentara. Saat menikahi Karin, Donwori dalam kondisi kurang sempurna secara fisik akibat kecelakaan lima tahun lalu.

Awalnya Donwori merasa beruntung masih ada perempuan muda dan cantik yang mau dengannya. Sayangnya, Karin ternyata hanya mengejar harta Donwori.

BACA JUGA: Pupusnya Asa Ibu Muda setelah 15 Tahun Rela Jadi Istri Kedua

Semula Donwori memang tak menyadari gelagat Karin. Sebab, pada awal-awal rumah tangganya memang baik-baik saja.

Namun, belakangan Karin kerap memaksa Donwori menjual rumah-rumah miliknya yang bertebaran di berbagai lokasi. Donwori memang rajin berinvestasi melalui properti.

Alasan Karin mendorong Donwori melego rumahnya pun sangat klise. “Katanya daripada rusak nganggur mending dijual untuk modal usaha,” tutur Donwori menirukan ucapan Karin.

Hanya saja Donwori tak serta-merta menggubris istrinya. “Enggak logis blas. Ya gak tak turuti," tuturnya.

Namun untuk rumah yang satu itu Donwori rela mengabulkan keinginan Karin. Sebab, Karin mengancam-ancam minta cerai kalau keinginannya tak dituruti.

Karena Donwori belum siap menduda, akhirnya dia melego salah satu rumahnya. Untuk urusan deal harga, Donwori menyerahkannya kepada Karin.

Sementara soal uang hasil penjualan langsung ditransfer ke rekening Donwori. Hanya saja, Karin memang memegang kartu ATM milik Donwori.

Begitu pembeli rumah mentransfer uang ke rekening Donwori, Karin mulai menguras duit suaminya. Karin langsung kabur dengan menggondol seluruh tabungan yang tersisa di rekening Donwori.

Di situlah ubun-ubun Donwori memanas. Rasa-rasanya dia pengin melaporkan Karin ke polisi saja.

Masalahnya, rumah yang baru dijual itu masih adalah hasil Donwori menggadaikan surat keputusan (SK) pengangkatannya. Donwori pun belum melunasi cicilan pinjaman untuk membeli rumah itu.

"Angsurane durung mari, duwite wes mabur (angsuran belum kelar, uangnya sudah terbang, red),” keluh Donwori.

Namun, Donwori tak menyerah. Dia berkali-kali mencoba menghubungi Karin. Bukan agar Karin kembali ke rumah, tetapi demi berbicara untuk mencari kompromi.

Donwori sudah ikhlas jika Karin tak setia lagi. Cuma, Donwori juga tak mau rugi terlalu banyak. Kalau bisa dia juga tetap memperoleh uang hasil penjualan rumahnya.

"Wingi durung teko. Awas ae gak teko. Tak uber nandi wae (kemarin belum datang di sidang cerai. Awas kalau tak datang. Saya buru ke mana pun, fed),” pungkas Donwori dengan nada geram.(sb/is/jay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Proses Cerai, Ibu Muda Jatuh ke Pelukan Playboy


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Donwori  

Terpopuler