jpnn.com - Terkadang sabar memang harus ada batasnya. Kaum hawa yang dikenal penyabar pun tak selalu kuat bertahan hingga akhir.
Itulah yang terjadi pada Karin -bukan nama sebenarnya- ketika memutuskan bercerai dari suaminya. Status Karin sebelumnya adalah istri seorang pria -sebut saja Donwori- umur 60 tahun.
BACA JUGA: Sedang Proses Cerai, Ibu Muda Jatuh ke Pelukan Playboy
Karin memilih berpisah setelah berumah tangga dengan Donwori selama 15 tahun. Usia Karin saat ini baru 35 tahun.
Perempuan kenes itu mengaku terpaksa ketika menerima lamaran Donwori yang selisih usianya mencapai 25 tahun. Saat pertama kali menyandang status Nyonya Donwori, usia Karin masih 20 tahun.
BACA JUGA: Anak Kandung dan Tiri Bertengkar, Pasutri Cekcok soal Ukuran Organ Vital
Semula Karin hidup dalam kemiskinan. Dia sudah tak tahan lagi bergumul dengan kemiskinan karena ingin hidup lebih enak.
Hanya saja, Donwori sudah berumah tangga sebelum menikahi Karin. Simpelnya, Karin jadi istri kedua Donwori.
BACA JUGA: Terpaksa Menjanda 2 Kali Akibat Salah Terus Pilih Suami
“Yo wis gak mikir (ya sudah tak memikirkan, red). Istri pertama, kedua, ketiga lak podo wae sih (sama saja, red). Malah enak dadi istri kedua, lebih banyak disayang dan dikasih duit,” ujar Karin di sebuah kantor pengacara perceraian di Surabaya, belum lama ini.
Tempat tinggal Karin memang tak jauh dari rumah Donwori. Jaraknya kurang dari sekilo.
Donwori pun tahu Karin yang kondang lantaran berbodi aduhai. Wajah Karin juga mendukung sehingga banyak pria yang gemas ketika menatapnya.
Pipinya montok, bibirnya tipis merah ranum, berhidung mancung, kulit putih dan berambut panjang terurai. Pesona Karin bertambah dengan kepandaiannya bergaul.
Karin pun tak peduli ketika Donwori melamarnya. Sebab, keinginannya adalah mentas dari kemiskinan.
“Sing penting dinikahi secara sah, ada suratnya. Cik anakku uripe aman (yang penting dinikahi secara saha. Biar anakku hidupnya aman, red),” kata Karin.
Donwori yang punya empat anak dari istri pertamanya memang tajir. Penghasilannya sebagai bakul bawang membuatnya memiliki lima truk, tiga rumah, dua indekos, satu apartemen dan tiga gudang.
Dus, menjadi madu tak membuat Karin menjauhi istri pertama Donwori. Lantaran memang jago berkomunikasi Karin tak pernah cekcok dengan ‘permaisuri’ suaminya.
Singkat cerita, Karin hidup bahagia sebagai istri kedua. “Aku sama ibuk (cara Karin memanggil istri pertama Donwori, red) itu kompak. Gak pernah eker-ekeran koyok nok (bertengkar seperti, red) sinetron-sinetron. Ibuk yo sayang ambek aku (istri pertama juga sayang aku, red),” tuturnya.
Namun, badai yang datang dua tahun lalu memorakporandakan rumah tangga Karin dengan Donwori. Penyebabnya adalah keputusan Donwori tak memasukkan nama anak Karin dalam daftar ahli waris.
“Mosok Agung (anak Karin dan Donwori, red) gak bakal oleh warisan. Lho Agung iku anak sah. Wong aku yo dirabi sah. Kok jare agak bakal diwenehi warisan,” kata Karin.
Sebenarnya Karin sudah beberapa kali meminta Donwori menjelaskan alasan tidak memasukkan Agung ke dalam daftar ahli waris. Namun, setiap karin bertanya, ujungnya justru pertengkarann dengan Donwori.
“Sudah dua tahun ini rumah tanggaku ramai terus. Kalau begini terus, ya mending pisah saja. Wong harapanku yo wis gak onok maneh. Mending cari suami lagi saja yang bisa memberikan harapan cerah,” katanya, yakin.
Karin menduga sikap Donwori itu karena pengaruh istri pertama dan anak-anaknya. Namun, juga tak mau menuduh tanpa ada bukti.
“Sudah biarkan sajalah. Aku enggak mau ribut. Aku enggak percaya yen (kalau) ibuk (istri pertama Donwori, red) setega itu sama aku. Wong wis tak anggep ibukku dewe,” pungkas Karin dengan nada pasrah.(sb/is/jay/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Usah Khawatir, Bu Guru Mau Menjanda Lagi
Redaktur & Reporter : Antoni