Derrick Rose Sedikit Lagi MVP

Minggu, 27 Maret 2011 – 19:21 WIB
CHICAGO - Anugerah MVP (Most Valuable Player) NBA musim 2010-2011 makin mengarah pada Derrick RosePoint guard  Chicago Bulls itu makin menunjukkan kualitas sebagai seorang superstar menjelang akhir musim reguler

BACA JUGA: Kubu Nurdin Dituding Cari-cari Alasan

Tak sekadar menjadi motor bagi timnya, dia juga menjadi penentu kemenangan Bulls.

Beberapa hari lalu, pelatih Orlando Magic, salah satu tim pesaing Bulls di wilayah timur, Stan Van Gundy, mengatakan Rose sudah menjadi MVP pilihan media
Pendapat itu juga diamini oleh Patrick Ewing, yang menjabat sebagai asisten pelatih Magic

BACA JUGA: Kans Lapis Kedua Spanyol di Lithuania

Pengumuman MVP dilakukan 14 April dari suara yang diambil dari penulis dan penyiar olahraga yang sudah dipilih NBA.

Bukti demi bukti sudah diberikan Rose
Termasuk dalam laga kemarin (26/3) WIB saat Bulls menjamu Memphis Grizzlies di United Center

BACA JUGA: Oriundi Beri Bukti

Rose membawa timnya meraih kemenangan 99-96 yang melanggengkan Bulls di posisi puncak klasemen wilayah timur.

Total, dia menyumbangkan 24 poin, tujuh rebound  dan tujuh assistRose mencetak tujuh poin terakhir Bulls di kemenangan tersebut, di antaranya dua free throw  yang membuat Bulls unggul di 2,5 menit terakhirKemudian, dia melakukan drive  mengelabui Tony Allen dan mencetak poin melewati Marc Gasol saat laga menyisakan sepuluh detik.

Dua poin terakhir kembali berasal dari free throwSorakan "MVP! MVP!" makin ramai di United CenterSatu hal yang juga disepakati oleh Zach Randolph, power forward  Grizzlies.

"MVPDia (Rose) adalah MVP (pilihan) saya," ucap Randolph yang menjadi pencetak skor tertinggi bagi Grizzlies dengan 16 poin.

Bulls pun meraih kemenangan kesebelas dari 12 laga terakhirMereka juga memperpanjang rekor kemenangan beruntun di kandangnya menjadi 14 kali beruntunSatu hal yang paling penting, mereka tetap di puncak, dengan unggul dua game dari Boston Celtics.

"Kami harus berpikir tak lagi ada jarak sekarangKami harus terus berusaha memenangkan setiap laga tersisaBahkan jika hanya dengan keunggulan satu atau dua poin, kami harus mengambilnya," seru Rose.

Bulls memiliki rekor menang kalah 52-19, sementara Celtics 50-21Mantapnya posisi Bulls di puncak wilayah timur tak lepas dari kekalahan yang didapatkan Celtics di kandang sendiriCeltics menyerah pada Charlotte Bobcats dengan 81-83.

Celtics kehilangan keunggulan justru di akhir lagaKeunggulan 13 poin di kuarter ketiga terhapus dengan penampilan buruk di kuarter terakhirHal itu membuat pelatih Celtics Doc Rivers jadi uring-uringan seusai laga.

"Cara kami bermain membuat saya terkejutSikap bertandinga kami mengejutkan saya," ujar Rivers"Saya pikir, kami jadi sangat, sangat egoisSemuanya terjadi karena kami berusaha bermain individu, bukannya memperlihatkan bagaimana sebuah tim bermain," lanjutnya(ady/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terapi Ruang Es dan Lagu Danny Boy


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler