jpnn.com, KONGO - Serangan di sebuah desa di Republik Demokratik Kongo timur oleh militan Kongo, telah menewaskan sedikitnya 19 warga sipil.
Para penyerang itu menjarah rumah-rumah dan mulai membakar di Kasanzi-Kithovo dekat Taman Nasional Virunga, Provinsi Kivu Utara, pada Sabtu waktu setempat.
BACA JUGA: Budiantoro Dianiaya di Kantor Lurah, Panas!
"Saya tidak tahu harus pergi ke mana dengan dua anak saya," kata warga desa Kahindo Lembula, yang kehilangan empat kerabatnya dalam serangan itu.
"Hanya Tuhan yang akan membantu kami."
BACA JUGA: Ditinggal Istri, DW tak Kuasa Melihat Tubuh Putrinya Sendiri, Astaga!
Kepala distrik Buliki, Kalunga Meso, dan kelompok hak asasi lokal CEPADHO menyalahkan serangan itu kepada Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) - sebuah kelompok militan Islam yang dituduh membunuh ribuan orang dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar di daerah terpencil.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dan ADF tidak dapat dihubungi.
BACA JUGA: Bea Cukai Soekarno-Hatta Ungkap Penyelundupan 10 Kg Sabu-Sabu di dalam Bola Batu dari Kongo
Pemerintah mengumumkan darurat militer di Kivu Utara dan provinsi tetangga Ituri pada awal Mei, dalam upaya memadamkan gelombang kekerasan yang sebagian besar dikaitkan oleh militer kepada ADF.
Namun, sejak itu jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan semacam itu terus meningkat, menurut Pelacak Keamanan Kivu, yang memetakan kerusuhan di Kongo timur.
Sebelumnya, Presiden Felix Tshisekedi mengatakan pasukan khusus dari Amerika Serikat akan segera dikerahkan ke timur untuk mengukur potensi unit antiterorisme lokal dalam memerangi kekerasan kelompok militan.
ADF masuk daftar hitam pada Maret oleh Washington sebagai kelompok teroris.
ADF secara terbuka bersekutu dengan ISIS, yang pada gilirannya telah mengeklaim bertanggung jawab atas beberapa serangannya.
Namun, dalam laporan Juni, para ahli PBB mengatakan mereka tidak menemukan bukti dukungan langsung dari ISIS ke ADF. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas TNI Selamatkan Empat Warga Sipil dari Perampok Bersenjata di Kongo
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha