jpnn.com - JAKARTA - Beberapa kalangan menganggap kinerja tim Pemenangan calon presiden Partai Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie tidak signifikan. Karenanya tim tersebut perlu dievaluasi.
"Buktinya, tingkat elektabilitas Capres Golkar Aburizal Bakrie (Ical) belum pernah melebihi 10 persen," kata politikus Partai Golkar, Zainal Bintang, di Jakarta, Rabu (25/9).
BACA JUGA: Trafficking Makin Marak, BNP2TKI Surati Presiden
Padahal lanjutnya, dari sejumlah sumber di DPP Partai Golkar menyebut dana yang digelontorkan oleh Ical sudah ratusan miliar.
"Kalau itu benar (habiskan dana miliaran rupiah), maka ini terlalu boros, sementara kinerja Tim Pemenangan Ical terkesan kurang luwes dan tidak keruan. Terlalu defensif, sering memberi tanggapan yang kurang simpatik terhadap suara-suara yang mengkritisi kemandekan elektabilitas Ical," ujarnya.
BACA JUGA: Ical Diminta Bentengi Diri dari Serangan Akbar dan JK
Selain mengevaluasi tim pemenangan, Zainal juga mengkritisi cara berkomunikasi tim yang terkesan kasar dan sering blunder. "Saran saya, perlu diperhalus, fleksibel, karena proses pencapresan Ical adalah dunia politik, bukan dunia usaha," tegas Zainal Bintang.
Lebih lanjut dia memperkirakan Rapimnas Golkar yang direncanakan 28-30 Oktober 2013 bakal lebih seru karena adanya tarik-menarik antara faksi Ical, Akbar Tandjung dan JK menyangkut masa bakti kepengurusan DPP Golkar.
BACA JUGA: Meja-Kursi Milik Olly Antik dan Bernilai Puluhan Jutaan
"Faksi Ical menyebut akhir masa jabatan Ical tahun 2015, alasannya itu hasil kesepakatan Munas. Sementara kompetitor Ical, bertahan, bahwa masa bakti yang tercantum pada AD/ART Golkar ternyata masih 2009 hingga 2014", ungkap Zainal Bintang. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Perlu, Irwasda Lampung Direhabilitasi
Redaktur : Tim Redaksi