Desak Golkar Evaluasi Mandat Pencapresan Ical

Minggu, 18 Mei 2014 – 12:58 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sudah dicalonkan sebagai presiden pada Rapat Pimpinan Nasional III 2012 lalu. Namun, hasil pemilihan legislatif 2014 tak ada satu pun partai yang bisa usung capres dan cawapres sendiri termasuk PG, Ical pun siap mandat yang telah diberikan kepadanya dievaluasi.

Berpidato pada pembukaan Rapimnas PG, Minggu (18/5), di Jakarta, Ical meminta kepada peserta yang terdiri dari DPP, DPD dan Ormas Sayap Golkar untuk memperbaharui dan menyesuaikan mandat yang telah diberikan kepadanya.

BACA JUGA: Klaim Suara Golkar Meningkat, Isyarat Ical tak Ingin Disalahkan

"Lewat Rapimnas terhormat ini, saya memohon kepada saudara-saudara untuk memperbaharui serta menyesuaikan mandat penuh yang sudah saudara-saudara berikan kepada saya lewat Rapimnas III pada tahun 2012 yang lalu," kata Ical.

Dijelaskan Ical, penyesuaian mandat diperlukannya agar langkah-langkah sebagai Ketum pada putaran dan tikungan terakhir ini sesuai dengan konteks situasi yang ada.

BACA JUGA: Ical Yakin Rakyat Tunggu Hasil Rapimnas

"Sesuai dengan ruang gerak yang secara riil kita miliki, serta sesuai pula dengan kebutuhan praktis untuk mengambil keputusan secara secara cepat dan bertanggung jawab," katanya.

Ia mengaku secara pribadi sudah sering menyampaikan bahwa baginya dan PG posisi kekuasaan atau kursi jabatan bukanlah tujuan akhir. Namun, ia melanjutkan, semata-mata hanyalah sebuah instrumen untuk mencapai tujuan yang lebih besar. "Yaitu pencapaian kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Ical Minta Maaf Kepada Peserta Rapimnas Golkar

Karena itu, Ical mengklaim tidak memiliki beban dan ambisi pribadi yang berlebihan. Sikap yang akan ditegakkannya di saat-saat terakhir dan di tikungan paling ujung ini akan sepenuhnya bersandar pada beberapa prinsip dasar.

Pertama, kata dia, untuk menjaga kehormatan dan marwah PG. Kedua, untuk mencapai atau turut serta mencapai kemenangan dalam Pilpres mendatang. Ketiga atau yang terpenting adalah untuk menyiapkan fondasi agar Republik Indonesia memiliki sebuah pemerintahan yang kuat dan efektif.

"Sebuah pemerintahan yang sukses dalam lima tahun mendatang untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

Ical menegaskan sekali lagi prinsip PG dalam mengikuti Pemilu 2014 bukan semata-mata mencapai kemenangan. "Kemenangan bukanlah tujuan akhir kita," katanya.

Sebab kata dia, esensi pemilu adalah bahwa siapapun yang menang, kemenangan tersebut harus dipersembahkan bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

"Jangan pernah lupa bahwa dari ujung Banda Aceh sampai Tanah Papua, kita semua bersaudara," ungkap Ical.

Karenanya, kata dia, fokus utamanya adalah bukanlah hanya sekadar mencari kursi dan kekuasaan, atau hanya untuk mencapai kemenangan pada pilpres 9 Juli nanti.

Ical mengaku pikiran dan hatinya akan ditujukan untuk mencari jalan agar seluruh bangsa Indonesia dapat merajut kembali kebersamaan, bergandengan tangan bersama di bawah pemerintahan eksekutif yang kuat.

"Dengan dukungan mayoritas yang memadai di parlemen, agar Indonesia terus tumbuh menjadi sebuah negeri yang membanggakan kita semua," ujarnya.

Karena itu, Ical meminta izin kepada kadernya untuk memberi nama atau julukan bagi mandat yang diberikan sebagai keputusan Rapimnas ini.

"Ungkapan persisnya adalah “Satu Mandat, Satu Nama, serta Satu Tujuan Besar". Lewat ungkapan ini, esensi yang ada pada otoritas yang saudara-saudara akan berikan kepada saya sebagai Ketua Umum akan bulat, utuh, jelas, dan tegas," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Ada Skenario Koalisi yang Bikin Jokowi Capek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler