jpnn.com - JAKARTA – Presiden Direktur & CEO, Indosat Alexander Rusli, berharap Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membatalkan rencana melakukan penataan spektrum frekuensi di rentang 800 Mhz.
Alasannya, seperti disampaikan berbagai kalangan, proses yang dilakukan saat ini merupakan suatu kegiatan yang strategis dan tidak tepat dilakukan pada masa pergantian kepempimpinan negeri seperti sekarang ini.
BACA JUGA: Produksi Rokok Tak Lagi Mengebul
“Kami mengkhawatirkan Rencana Peraturan Menteri (RPM) Penataan Frekuensi 800 Mhz merupakan keputusan yang strategis, seperti yang juga terjadi pada proses pengalokasian 30 Mhz pada frekuensi 2.3 Ghz sebelumnya. Hal ini dapat mengubah arah dan peta industri telekomunikasi Indonesia. Harusnya Kominfo menahan diri untuk membuat keputusan sepenting ini pada masa pergantian kekuasaan”, ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat.
Alexander menambahkan, saat ini ada perbedaan yang mendasar antara draft rancangan Peraturan Menteri yang dikonsultasikan ke publik dengan substansi yang disosialisasikan dalam rapat-rapat operator dengan pihak regulator.
BACA JUGA: Pimpinan MPR Tuding Kemen PU Terlalu Sibuk soal Pantura
Saat ini spektrum frekuensi tersebut dipakai oleh beberapa operator telekomunikasi yang memiliki produk berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) seperti Bakrie Telecom, Telkom, Smartfren, dan Indosat.
Memang sudah menjadi wacana yang panjang bagaimana operator telekomunikasi dapat mengoptimalkan frekuensi yang dimiliki mengingat teknologi CDMA sudah tidak demikian berkembang sebagaimana dahulu.
BACA JUGA: Prioritaskan BBM untuk Nelayan Agar Tetap Melaut
Namun proses yang terburu-buru dikhawatirkan malah dapat membuat keadaan yang kontraproduktif.
“Penataan spektrum frekuensi 800 Mhz ini baiknya dilakukan oleh Pemerintahan yang baru”, usul Alex.
Seperti diketahui, tahapan atas rencana tersebut saat ini masuk tahap konsultasi publik. (rl/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krakatau Steel Bentuk Usaha Patungan Bareng Osaka Steel
Redaktur : Tim Redaksi