Desak Pemprov Jateng Merelokasi Korban Banjir Bandang Magelang

Minggu, 30 April 2017 – 13:13 WIB
Banjir bandang yang menyapu Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jateng pada Jumat (28/4). Foto: WhatsApp SMP N 1 Grabag

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Abdul Kadir Karding mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera merelokasi warga Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang yang menjadi korban banjir bandang, Jumat (28/4).

Legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah VI yang meliputi Magelang dan Temanggung itu mengatakan, warga yang tinggal di area banjir bandang harus dicarikan tempat yang lebih aman. “Kebijakan relokasi yang baik dapat membantu korban bencana alam segera bangkit dari aspek psikis dan ekonomi,” ujarnya di Jakarta, Minggu (30/4).

BACA JUGA: Yuk... Nikmati Atraksi Pelepasan Ribuan Lampion di Borobudur

Untuk itu, Karding yang juga sekretaris jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta Pemprov Jateng segera menyiapkan aturan tentang kebijakan relokasi. Prioritasnya adalah pemulihan ekonomi dan psikis korban.

Relokasi bisa dilakukan secara permanen atau sementara. Untuk relokasi permanen, sebaiknya ditujukan ke korban bencana yang wilayahnya tak layak sebagai tempat hunian karena kemungkinan berulang bencana alam yang lebih membahayakan. 

BACA JUGA: Siswa SMA Taruna Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Sedang relokasi sementara dilakukan sampai pembangunan kembali daerah bencana selesai, dan korban secara psikis, juga telah siap kembali ke rumahnya. “Pemerintah harus memberikan bantuan tuntas hingga korban dapat kembali ke kehidupan normal” tegas ketua fraksi PKB DPR itu 

Karding menambahkan, kehadiran negara harus dirasakan benar oleh korban bencana. Pemprov Jateng juga harus memperkuat update pemetaan wilayah rentan bencana secara berkala, apalagi wilayah itu termasuk daerah rawan.

BACA JUGA: Koarmatim Siapkan Pasukan Penanggulangan Bencana Alam

Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 28 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah masuk dalam peta rawan bencana.

“Pemprov Jateng saya kira memang sudah serius. Tapi harus lebih serius lagi, agar korban bencana dapat diminimalisir. Apalagi Jateng termasuk daerah rawan bencana,” pungkasnya.

Sebelumnya BNPB merilis data korban bencana banjir bandang di Grabag terdiri dari 5 orang meninggal, 5 warga masih hilang dan 3 lainnya luka berat. Namun info terkini menyebut korban jiwa sudah tujuh orang.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Tidur Nyenyak, Tiba-Tiba Air Bah Datang


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler