Desak PKS Hengkang dari Kabinet

Buntut Polemik soal Bunda Putri

Rabu, 16 Oktober 2013 – 02:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Isu mengenai sosok Bunda Putri terus menggelinding. Kader Partai Demokrat terus meminta PKS menarik kadernya di kabinet. Wakil Ketua Umum DPP PD Nurhayati Ali Assegaf menilai, bantahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas kesaksian mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq merupakan tamparan keras buat PKS.

"Sebaiknya PKS segera sadar dan malu. Juga, menarik kadernya di kabinet," ujar Nurhayati saat dihubungi, Selasa (15/10).

BACA JUGA: Desak DPR Minta Calon Pembanding Sutarman

Sambil menyinggung identitas agama yang selama ini melekat dalam citra PKS, menurut dia, keputusan menarik kader dari kabinet merupakan pilihan yang tepat. "Di dalam Islam, malu itu sebagian dari iman kan?" tambahnya.

Dia melanjutkan, sikap LHI yang percaya Bunda Putri adalah orang dekat SBY patut dipertanyakan. Apalagi hingga menganggap sosok perempuan yang disebut-sebut terkait erat dengan kasus suap impor daging sapi itu mengetahui banyak urusan reshuffle kabinet.

BACA JUGA: Besok, KPK Periksa Dua Hakim Konstitusi

Nurhayati menegaskan, sebagai presiden partai politik yang terlibat aktif dalam pembentukan koalisi kabinet, LHI-lah yang justru harus merasa dirinya orang dekat SBY. "Itu yang lebih bisa diterima. Sebab, sudah dua periode PKS ikut di kabinetnya SBY," ujarnya.

Isu soal Bunda Putri kembali ramai dibicarakan pascasidang lanjutan kasus suap impor daging sapi untuk terdakwa Ahmad Fathanah, 10 Oktober lalu. Saat itu LHI yang dimintai keterangan sebagai saksi mengaku kenal sosok Bunda Putri dari Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin. Pada kesempatan itulah LHI juga sempat menyinggung bahwa Bunda Putri yang dikenalnya merupakan figur yang dekat dengan SBY.

BACA JUGA: Soal Politik Dinasti, Anas Minta SBY Beri Contoh

SBY sangat marah setelah namanya ikut diseret-seret dalam keterangan LHI tersebut. Kemarahan itu ditunjukkan dengan langsung menggelar konferensi pers yang hanya berselang beberapa jam setelah keluarnya pernyataan LHI waktu itu. SBY yang baru tiba di tanah air ketika itu, antara lain, menegaskan bahwa 1.000 persen pernyataan LHI tersebut tidak benar.

Menurut Nurhayati, reaksi SBY atas pernyataan LHI itu merupakan tindakan yang wajar. Sebab, pernyataan LHI tersebut bisa saja melukai hati rakyat yang telah memilih SBY. "SBY itu presiden pilihan rakyat, bukan presiden partai yang sedang terjerat kasus hukum," ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera berharap pernyataan LHI tetap berada pada ranahnya, yaitu ranah hukum. Hal itu mengingat pernyataan tentang Bunda Putri tersebut disampaikan saat yang bersangkutan menjadi saksi di pengadilan.

Menurut Mardani, biarkan nanti pengadilan yang menyingkap selubung yang masih membungkus kasus suap impor daging sapi. Termasuk mengungkap identitas Bunda Putri. "Sebaiknya monggo saja didalami, dibuka, diungkap semua yang terselubung," ujarnya saat dihubungi terpisah.

Mardani berpandangan, hakim memang memiliki tugas untuk membuka seluruh fakta yang ada di persidangan. "Jadi, semuanya tidak usah repot-repot," tambahnya santai. (dyn/fal/c5/c9/tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sefti Sewot Ditanya soal Teman Dekat Fathanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler