Desakan Badawi Mundur Menguat

Kamis, 19 Juni 2008 – 12:13 WIB
Abdullah Ahmad Badawi. Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad

jpnn.com - KUALA LUMPUR – Kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi periode ini banyak mendapat kritikDesakan mundur datang silih berganti

BACA JUGA: Kubu Republik Diminta Tak Remehkan Obama

Terakhir, politisi 68 tahun itu mendapat mosi tidak percaya dari salah satu partai anggota koalisi pemerintah Barisan Nasional (BN)
Mosi tidak percaya itu berasal dari Sabah Progressive Party (SAPP), yang diungkapkan kemarin

BACA JUGA: Donatur Hillary Dekati Obama

Tentu saja, hal itu memancing lebih banyak reaksi serupa

      ’’Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi yang sekarang,’’ ujar Chua Soon Bui, Wakil Ketua SAPP dalam sebuah pernyataan

BACA JUGA: Sarkozy Bawa Prancis Kembali ke NATO

Memang, SAPP hanyalah partai kecil yang mempunyai dua orang wakil di ParlemenNamun, tetap saja SAPP adalah satu dari 14 partai yang tergabung dalam BN

      Dan meski partai dari wilayah timur Malaysia itu hanya mempunyai peran kecil dalam panggung politik negeri jiran, tapi tetap mempunyai pengaruhDitambah lagi, apa yang dilakukannya itu sangat potensial memicu timbulnya reaksi berantai dari anggota koalisi lainSelain itu, anggota Parlemen dari Sabah dan Sarawak tetap berpengaruh menentukan “nasib” BadawiSebab, keberadaan mereka dalam barisan koalisi juga menambah jumlah sepertiga yang dimiliki BN

      ’’Kita harus berdiri sebelum jendela kesempatan yang ada tertutup,’’ kata Ketua SAPP Yong Teck LeeMenurutnya, jendela tersebut akan tertutup AgustusSetelah itu, ’’Sabah akan kembali dilupakan.’’

      Dilansir media setempat, Edgedaily, Yong mengatakan kalau SAPP akan mengadakan pertemuan internal untuk mendiskusikan langkah mereka selanjutnyaApakah nantinya mereka mengundurkan diri dari koalisi atau tidak

      Sementara itu, aliansi oposisi hanya tinggal menambahkan 30 suara lagi untuk mendapatkan jumlah mayoritas di ParlemenSetelah itu, mereka bisa membentuk pemerintahanDari hasil pemilu Maret lalu, aliansi oposisi yang menyebut diri Pakatan Rakyat memperoleh suara 82 dari total 222 suara di ParlemenDan sisanya, dikuasai BN yang telah berkuasa sejak Malaysia merdeka dari Inggris 1957.

      Tricia Yeoh dari Pusat Kajian Kebijakan untuk Rakyat mengakui kalau langkah SAPP itu sangat bisa diikuti anggota Parlemen lain’’Utamanya, mereka yang kecewa terhadap Abdullah (Badawi), bahkan dari internal UMNO,’’ kata dia.

      Kepala bagian informasi UMNO, Muhammad Muhammad Taib terkesan tidak mempedulikan tindakan SAPPTapi dia tetap berharap hal itu tidak menular pada anggota koalisi lain’’Meskipun banyak yang kecewa, kami yakin akan bisa melaluinya,’’ tegasnya kepada AFP(AFP/Rtr/dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Al Gore Dukung Obama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler