Perlukah tingkat kesuksesan sebuah klinik fertilitas melakukan prosedur bayi tabung (IVF) dipublikasikan agar konsumen bisa memiliki rujukan klinik dengan kinerja yang baik?
Pertanyaan inilah yang tengah memicu pro kontra di Australia Selatan (SA).
BACA JUGA: Ratusan Orang Hilang Akibat Ambrolnya Bendungan di Laos
Perdebatan ini muncul sejak senator asal Australia Selatan Stirling Griff mewacanakan perlunya tingkat kesuksesan prosedur bayi tabung atau In Vitro Fertility (IVF) yang dilakukan klinik-klinik fertilitas di Australia dipublikasikan dalam sebuah database yang bisa diakses secara online oleh masyarakat.
Ketentuan yang berlaku saat ini, Â klinik IVF di Australia tidak diwajibkan untuk mempublikasikan tingkat keberhasilan, sehingga pasien tidak dapat membandingkannya.
BACA JUGA: Warga Australia Penyelamat Gua Thailand Dapat Lencana Keberanian
Stirling Griff menilai keterbukaan ini penting untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen yang harus membayar mahal jasa klinik fertilitas untuk mendapatkan momongan.
"Tidak mungkin mereka mengetahui siapa yang berkinerja terbaik dan siapa yang berkinerja buruk," kata Senator Griff.
BACA JUGA: Rumah Bordil di Canberra Digrebek Dicurigai Terlibat Perdagangan Manusia
"Ini akan memungkinkan keluarga Australia untuk dapat membuat pilihan berdasarkan informasi itu.â
"Ketika Anda memiliki beberapa klinik yang mencapai tingkat keberhasilan sekitar 4 persen dan beberapa di usia 30-an, tetapi Anda tidak tahu yang mana mereka, itu adalah pengalaman yang mengerikan bagi orang-orang untuk tidak mengetahuinya."
Senator Australia Selatan ini meminta pemerintah untuk bekerja dengan industri IVF untuk mewujudkan hal ini dan belakangan desakan ini turut didukung parlemen Australia.Asosiasi kesuburan menolak publikasi Photo: Presiden Masyarakat Kesuburan Australia, Michael Chapman mengatakan sistem peringkat akan memicu praktek prosedur bayi tabung yang buruk. (ABC News: Sandra Siagian)
Semua klinik di Australia diwajibkan untuk menyerahkan tingkat keberhasilan mereka ke Masyarakat Fertilitas Australia, sebuah badan nasional untuk industri IVF.
Presiden organisasi ini, Profesor Michael Chapman, sangat keberatan dengan wacana mempublikasikan data tersebut.
"Tingkat keberhasilan klinik bervariasi karena populasi yang mereka layani, usia pasien, tingkat obesitas pada pasien, hal-hal ini mempengaruhi tingkat kesuburan.
"Jadi klinik mungkin tidak terlihat terlalu bagus tetapi mereka mungkin memiliki populasi berisiko tinggi di mana tingkat keberhasilan mungkin rendah karena itu."
Spesialis kesuburan ini mengatakan dia mengkhawatirkan publikasi ini akan memicu praktek bayi tabung yang buruk.
"Apa yang akan terjadi adalah klinik-klinik tersebut pasti ingin mempertahankan tingkat kesuksesan kehamilan bayi tabung mereka setinggi mungkin, jadi daripada membuahi satu embrio, mereka akan membuahi dua embrio.
"Australia memimpin dunia dalam transfer embrio tunggal - IVF yang aman, dan ini akan menjadi hari yang menyedihkan karena kami memiliki sistem peringkat, kami mundur dari itu. Ini bukan cara yang benar menjalankan industri ini." Photo: Senat mendukung desakan terhadap pemerintah untuk bekerja dengan industri IVF mempublikasikan tingkat kesuksesan IVF. (Unsplash: @freestocks)
Tetapi tidak semua orang di industri satu suara.
Profesor Alan Trounson adalah perintis praktek bayi tabung di Australia, yang pernah memimpin tim yang bertanggung jawab untuk kelahiran IVF pertama di Australia pada tahun 1980.
"Saya pikir sangat penting untuk mempublikasikan tingkat keberhasilan ini dan saya pikir bagian pentingnya adalah untuk memastikan bahwa data tersebut sudah diperbarui dan itu juga mewakili sesuatu yang dapat dipahami orang," kata Profesor Trounson.
Dia pikir hal yang paling penting untuk seorang pasien adalah kemungkinan atau peluang mereka memiliki momongan.
"Data itu adalah informasi yang sangat penting bagi mereka untuk memutuskan apakah mereka akan menjalani perawatan, di mana mereka akan mendapatkan perawatan, dan apa yang akan mereka korbankan untuk mendapatkan perawatan itu."
Sebagai jalan tengah, selama tiga tahun terakhir, Masyarakat Kesuburan Australia telah mengerjakan sebuah model yang akan menilai kemungkinan seorang pasien untuk hamil sebelum memulai pengobatan.
Profesor Michael Chapman berpikir ini akan memberikan kejelasan.
"Pemerintah tertarik dengan hal itu karena saya pikir mereka melihat, terutama untuk wanita atau wanita yang lebih tua dengan kemungkinan keberhasilan yang rendah, itu dapat menghentikan mereka menggunakan uang pembayar pajak untuk kesempatan yang sangat kecil untuk berhasil memiliki bayi."
Sementara model ini masih dirahasiakan, Profesor Chapman berharap itu akan tersedia untuk publik dalam 18 bulan.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teknologi Blockchain Bisa Digunakan Membantu Pemilu di Indonesia