MANADO- Sebanyak 12.000 warga Sulut, Sulteng dan Gorontalo yang mengantri aliran listrik masuk ke rumah atau tempat usaha mereka sejak 3 tahun lalu segera teratasi“Setelah melihat beberapa pembangkit, kami optimis hingga akhir tahun ini sebanyak 12 ribu daftar tunggu PLN (di Suluttenggo) bisa terlayani,” ujar Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, di sela-sela peninjauan di PLTP Lahendong III, kemarin.
Menurut Dahlan, 12 ribu pelanggan tersebut akan mulai dilayani Oktober depan sebanyak 3.000 pelanggan, November 5.000 pelanggan dan Desember 4.000 pelanggan. “Prioritas adalah mereka yang sudah tiga tahun masuk daftar tunggu
BACA JUGA: Lingkar Nagreg Kembali Buka-Tutup
Kami optimisBACA JUGA: Masyarakat Osing Gelar Ritual Barong Ider Bumi
Semoga daftar tunggu yang mencapai 50 ribu bisa terlayani semua dalam satu setengah tahun,” tutur CEO Jawa Pos Group ini.Dia kemudian mengatakan daftar antri di Sulut tidak sepanjang di Kendari
BACA JUGA: Disapu Air Bah, Lima Pengunjung Kinarum Tewas
“Di sini masih lumayanDaftar tunggunya hanya tiga tahunTapi di Kendari kemarin yang kami layani, daftar tunggunya itu sudah tujuh tahun,” tuturnya.Di PLTP Lahendong III ini, Dahlan sempat menggelar rapat singkatUniknya, lokasi yang dipakai untuk rapat singkat itu adalah sebidang lapangan rumput selebar kira-kira 4 meter dan panjang 10 meter, yang terletak di depan gardu indukRapat yang diikuti para manager PLN di wilayah Suluttenggo itu berlangsung sekitar 15 menit.
PLTP Lahendong III merupakan lokasi ketiga yang dikunjungi DahlanSebelumnya dia meninjau Kanwil PLN Suluttenggo di bilangan jalan BethesdaDi kantor yang berada di depan Mapolda Sulut itu, Dahlan memeriksa sejumlah ruanganMulai dari ruangan General Manager PLN Wilayah Suluttenggo, Wirabumi Kaluti, hingga ruangan rapat
Dengan cekatan, pria kelahiran Magetan 59 tahun lalu ini memeriksa hampir setiap sudut kantor tersebutBahkan, Dahlan tak sungkan-sungkan meminta GM PLN Suluttenggo Wirabumi, untuk mengganti dan membongkar beberapa bagian ruangan yang tidak berfungsi“Kantor ini terlihat anehKarya selera menjadi satu,”candanya.
Kurang lebih 30 menit melihat kantor tersebut, Dahlan melanjutkan pemeriksaan ke PLTA Tanggari II dan PLTA Tonsea LamaMaklum, salah satu penyebab krisis listrik yang melanda Sulut Desember 2009 lalu adalah karena kerusakan generator dan turbin di sana.
Namun, karena kepiawaian sejumlah pegawainya, PLN Suluttenggo mampu menghemat Rp14,6 miliar dari total anggaran yang harus dikeluarkan Rp16 miliar“Orang Indonesia pasti bisaBuktinya, mereka ini bisa membenahi kerusakan alat kita disiniDan mereka hanya mengeluarkan anggaran 1,4 miliar (rupiah) untuk dua unit alat yang ada di Tanggari I dan Tanggari IIPadahal, kalau pakai tenaga asing, kita harus mengeluarkan 16 miliar (rupiah)Dan mereka-mereka ini, tiga orangnya sudah saya bawa bertemu Presiden SBY waktu lalu,” tutur Dahlan dengan bangga, sambil menunjuk salah satu pegawai yang dimaksud.
Hasil konkrit berbagai program yang dijalankan PLN dalam kepemimpinan Dahlan yang baru dilantik 23 Desember 2009 lalu itu mendapat acungan jempol Zainudin Amali SE, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI yang membidangi masalah energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup.
"Indonesia sangat berterimakasih dengan kinerja PLN saat iniKarena terobosan PLN, pemadaman bergilir tidak ada lagiBanyak hal dilakukanLangkah Dirut PLN sangat spektakulerIbaratnya, banyak jalan pintas yang dilaluinyaKita membutuhkan orang seperti beliau yang berani mengambil resiko,”imbuh pria yang ikut dalam rombongan peninjauan tersebut.
Setelah melihat langsung cara kerja PLTA Tanggari I, sampai empat lantai di bawah tanah, Dahlan yang juga pemilik dua perusahaan pembangkit listrik swasta di Kalimantan Timur dan Surabaya ini melanjutkan kunjungan kerjanya di PLTA Tonsea Lama yang memiliki daya 10 MW. Di sini, Dahlan terkagum-kagum dengan PLTA peninggalan Belanda dan Jepang yang mesinnya diproduksi 1912 dan beroperasi pada tahun 1950 ituApalagi, Dahlan diperlihatkan sejumlah bekas peluru dan panah yang menembus sejumlah kayu penyanggah bangunan tersebutBangunan PLTA Tonsea Lama itu sangat unik dan bersejarah
“Wow…wow…wow…saya senang bisa diajak ke siniIni tempatnya bersejarah,”tuturnya dengan tercengang-cengang sambil melihat generator merk General Electrics yang terpasang tepat di bagian tengah ruangan tersebutDahlan bahkan menyempatkan diri mengabadikan pembangkit bersejarah itu bersama Wirabumi.
Seakan tak mengenal lelah, bersama rombongan, Dahlan yang menggunakan kemeja biru muda tangan panjang dan celana kain hitam plus sneakers hitam, melanjutkan perjalanan mengunjungi PLTP Lahendong III, lalu pembangunan PLTU di Desa Tawaang, Moinit, Minsel.
Dahlan kembali menggelar rapat dengan para manager PLN di situ di kantor PT Wika yang merupakan kontraktor pembangunan PLTU tersebut. Berbagai hal diinspeksinya di PLTU yang diproyeksikan tuntas Januari 2011 tersebutDia juga mendengar keluhan dari sejumlah pegawai di sana karena ada sejumlah alat yang buku petunjuknya dalam bahasa China.(ily/ddt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Lapindo Inginkan Keajaiban Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi