jpnn.com, SIDOARJO - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) bulan ini melonjak drastis di Sidoarjo, Jatim. Pada Desember, terdata tujuh pasien DBD. Bulan ini, hingga kemarin (24/1), terdapat 35 warga Kota Delta yang digigit nyamuk Aedes aegypti.
Dari jumlah tersebut, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo dr Muhammad Atho'illah, warga Buduran yang terbanyak.
BACA JUGA: Banjir di Musim Hujan, Waspadai Hipotermia!
''Ini harus segera ditangani,'' katanya. ''Bila sudah ada penderitanya, baru dilakukan fogging. Untuk pencegahan, tetap dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),'' lanjutnya kemarin.
Atho menjelaskan, banyak warga yang menginginkan fogging untuk mengantisipasi DBD. Namun, fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa. ''Telur dan jentik nyamuk tak hilang dengan fogging,'' paparnya.
BACA JUGA: Cegah Anak Tertular Demam Berdarah dengan 3 Cara Ini
Justru yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan. Salah satunya dengan 3M Plus. Yakni, menguras tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi penampung air.
Plusnya, menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk, dan memelihara ikan pemangsa jentik atau tanaman pengusir nyamuk.
BACA JUGA: Bernarkah Daun Pepaya Bisa Atasi Demam Berdarah?
''Intinya adalah mencegah telur menjadi nyamuk dewasa. Tindakan tersebut lebih efektif mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,'' terangnya.
Atho menambahkan, nyamuk tak hanya bertelur di tempat penampungan air. Setiap gantungan baju yang lembap pun bisa menjadi sarana berkembang biaknya nyamuk.
Sebagian masyarakat sering lupa menggantungkan pakaian yang telah dipakai tanpa langsung dicuci. ''Kebiasaan kecil bisa jadi wabah penyakit yang tidak terduga,'' imbuhnya.
Lantas, apa musim hujan juga memengaruhi? Atho menjawab sangat bisa. Air hujan yang turun dapat menciptakan genangan baru di tempat yang berlubang.
Misalnya pot, talang air, dan tumpukan sampah. Nah, nyamuk suka bersarang di sana. ''Makanya penyakit DBD jadi meningkat,'' ujarnya.
Untuk itu, lanjut Atho, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi PSN. ''Insya Allah 1 Februari depan serentak memeriksa jentik,'' ucapnya.
''Harapannya nanti satu rumah harus ada satu jumantik,'' tambahnya.
Sekadar informasi, RS Mitra Sehat Mandiri Tropodo, Krian, merawat 26 pasien DBD. Jumlah tersebut terhitung sejak Rabu (16/1) hingga delapan hari ke depan.
Pasien tersebut berasal dari Krian, Tarik, Balongbendo, dan Wonoayu. Perinciannya, 11 pasien anak-anak dan 15 pasien dewasa. Di antara 26 pasien, 6 pasien perempuan.
Selain di RS Mitra Sehat Mandiri Tropodo, Krian, RS lainnya juga merawat pasien DBD. RS Delta Surya, misalnya. Bulan lalu RS tersebut merawat 3 pasien DBD.
Bulan ini, hingga kemarin, terdapat 22 penderita. Kenaikan pasien DBD juga terpantau di RS Siti Khodijah, Taman. Tenaga kesehatan RS tersebut sudah menangani 107 pasien DBD.
''Bulan lalu hanya 57 pasien,'' ucap Ita Winingsih selaku Kasubbag Pemasaran RS Siti Khodijah. (oby/c17/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenali Gejala Demam Berdarah Bisa Mirip Penyakit Lain
Redaktur & Reporter : Natalia