jpnn.com - SAMARINDA – Pembangunan Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II kini sudah masuk tahap akhir. Selain tinggal memasang pagar pembatas, pengaspalan dan penangkal petir, juga masih perlu melewati uji beban lagi.
Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) optimistis jembatan itu bisa tuntas tahun ini. Karena itu, Desember mendatang sudah bisa dilintasi. Kabid Bina Marga DBMP Samarinda Ahmad Husein mengatakan, saat ini jembatan yang dikerjakan sejak 2003 itu sudah tersambung seluruhnya.
BACA JUGA: Ada Narkoba Senilai Rp 1,6 Miliar di Sepeda Balita, Ini Fotonya
Uji beban rencananya bakal dilakukan Oktober mendatang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Jadi ada tim khusus yang melakukan itu dan kami juga minta dilakukan penilaian mendetail. Kalau tidak salah nanti langsung menteri yang memberikan keputusan soal layak atau tidaknya jembatan digunakan,” ucap Husein, Senin (1/8).
BACA JUGA: Pengumuman, Perokok Bakal Diusir
Peresmian jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih dan Simpang Pasir itu baru dilakukan pada Januari tahun depan. Hal itu berbarengan dengan peresmian Flyover Air Hitam dan Jembatan Perniagaan.
“Tapi untuk open trafic sudah bisa di Desember. Karena uji beban di Oktober dan menunggu hasilnya keluar di November nanti,” jelas Husein.
BACA JUGA: Ini Peringatan Serius Bagi Polisi yang Bermain Pokemon Go
Ia menjelaskan, uji beban yang dilakukan akan memeriksa semua kondisi jembatan. Mulai kabel baja, kekuatan bentang tengah sampai dengan kekuatan menahan angin.
“Jadi nanti diberikan sedikit polisi tidur untuk dilintas itruk dengan muatan tertentu. Kemudian dilihat sejauh mana ketahanan jembatan,” paparnya.
Untuk menyelesaikan pekerjaan sisa tersebut, DBMP Samarinda telah mengusulkan angka Rp 14 miliar.
“Soal ada atau tidak dananya saya tak berani jawab. Karena angka Rp 14 miliar itu termasuk dalam pembiayaan Mahkota II tahun ini sebanyak Rp 45 miliar,” bebernya.
Husein mengungkapkan, jembatan yang dikerjakan selama 13 tahun tersebut memiliki kualifikasi kelas wahid. Sama dengan Jembatan Barito di Kalimantan Selatan.
“Tidak perlu takut, kualitas jembatan kelas satu. Bahkan, untuk perawatannya nanti Pemkot Samarinda akan langsung mendatangkan ahli jembatan dari ITB (Institute Teknologi Bandung, red) dan Jerman,” sebutnya. (hfz/sal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanjung Balai Rusuh, Gubernur Kalbar Keluarkan Instruksi
Redaktur : Tim Redaksi