jpnn.com, SANGGAU - Kementerian Pertanian memastikan stok dan produksi beras di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat mengalami surplus rata-rata 18.000 ton per bulan. Hal itu terungkap dari kunjungan kerja Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono di Sanggau, Jumat (22/12).
Dalam kesempatan itu Momon melakukan panen padi Desember 2017 di Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam bersama Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sanggau John Henri, serta Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat (BPTP Kalbar) Ahmad Musyafak dan para pejabat terkait dan puluhan penyuluh pertanian.
BACA JUGA: Stok dan Harga Pangan di Belitung Aman Terkendali
John Henri mengatakan, penanaman padi pada September 2017 menghasilkan panen seluas 15.000 hektar pada Desember ini dengan produktivitas 3 ton per hektar. Dengan demikian, ada 45.000 ton gabah kering panen (GKP) setara 22.500 ton beras.
“Kebutuhan di daerah kami hanya 4.400 ton per bulan. Artinya kebutuhan beras tercukupi malah kelebihan produksi atau surplus hampir 18.000 ton beras,” kata John Henri kepada pers.
BACA JUGA: Berhasil Antisipasi Paceklik, Kabupaten Malang Panen Surplus
Sedangkan Momon Rusmono menjelaskan, luas tanam padi di Sanggau merupakan bagian dari total luas tanam di seluruh Indonesia (nasional) pada Juli sampai September 2017 yang mencapai 1,1 juta hektar per bulan. "Hal itu berarti naik dua kali lipat dari tahun-tahun sebelum digelarnya program Upsus Pajale (upaya khusus swasembada pangan 2015-2017 dengan fokus tiga komoditas, yakni padi, jagung, dan kedelai, red) yang hanya mampu mencapai 500 ribu per hektar," kata Momon yang juga menjabat penanggung jawab Upsus Pajale.
Sementara total panen padi Desember 2017 seluas 1,1 juta hektar dengan realisasi produksi 6 juta ton GKG atau 3 juta ton beras. "Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional 2,6 juta ton atau surplus 0,4 juta ton.
BACA JUGA: Produksi Beras Lumajang Surplus jadi Berkah Akhir Tahun
Menurut Momon, terjaminnya produksi padi Kabupaten Sanggau lantaran koordinasi dan sinergi pemerintah pusat di Jakarta dan daerah untuk terus menjamin dan meningkatkan produksi padi. Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor, benih berkualitas, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.
“Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman, jadi proses produksi berjalan lancar,” katanya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produktivitas Padi Di NTT Menyamai Jawa
Redaktur : Tim Redaksi