jpnn.com, TERNATE - Kepala Kepolisian Polda (Kapolda) Maluku Utara (Malut), Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto menyatakan pihaknya bakal mendalami informasi yang menyatakan pulau Halmahera, Malut akan dijadikan sebagai tempat pelatihan teroris.
“Pangdam juga sudah ngobrol sama saya tadi (kemarin, red) agar kita semua tidak kecolongan, jadi informasi itu akan kami dalami,” kata Kapolda Malut saat dikonfirmasi, Jumat (24/3).
BACA JUGA: Waspada, Halmahera Dijadikan Lokasi Latihan Teroris
Jenderal bintang satu itu menuturkan, pihaknya akan selalu melakukan patroli secara intens di pulau Halmahera, mulai dari Kepulauan Taliabu hingga ke Pulau Morotai untuk mendeteksi tempat-tempat mana yang dimaksud.
“Yang paling utama itu masyarakat ikut terlibat dalam mendeteksi dini terhadap hal-hal tersebut agar lebih waspada,” tuturnya.
BACA JUGA: Densus 88 Geledah Rumah Kontrakan Bambang di Ciputat
Tugas menyatakan, pihaknya akan bersinergi dengan TNI untuk melakukan patroli dengan menyusuri bukit ke bukit yang ada di Halmahera agar dapat mendeteksi lokasi mana yang akan dijadikan pelatihan atau basis teroris.
“Saya dan Pangdam sudah bicarakan itu, jadi Brimob dan TNI akan patroli secara intens agar kami mendapat informasi lebih cepat. Kalau ada lokasi yang dihadirkan latihan militer, teroris akan kami tindak. Jadi, gak ada yang bisa melakukan latihan militer,” tegas Kapolda seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Detik-detik Menegangkan, Ketua Tim Densus 88 Itu...
Jenderal asal Surakarta itu mengungkapkan tempat di Halmahera tersebut memang memungkinkan untuk menjadi basis teroris.
Sebelumnya, kata Kapolda, pihaknya telah mensinyalir Halmahera bakal menjadi tempat pelarian para teroris. Pasalnya, Poso sangat berdekatan dengan Halmahera.
Pihaknya selalu melakukan pendeteksian dini melalui Kapolsek, Danramil, Babinkamtibmas dan Babinsa di wilayah-wilayah terpencil.
Selain itu, Tugas Dwi Apriyanto juga mengatakan hingga kini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap orang-orang yang diduga merupakan simpatisan ISIS, termasuk mengawasi pintu masuk setiap kapal yang dating dan orang yang bukan penduduk asli suatu tempat.
“Kami juga mengalakkan lagi laporan 1×24 jam bagi para pendatang. Jadi yang terpenting itu RT, RW, Babinkamtibasm dan Babinsa selalu mendeteksi penduduk atau orang pendatang,” tukasnya.
Dikatakannya, memang pihaknya belum mengetahui titik mana yang akan dijadikan sebagai basis atau tempat latihan teroris, namun, Polda telah memetakan tempat-tempat strategis yang akan dijadikan sebagai tempat latihan teroris.
“Kemarin waktu Pilkada itu, saya naik helikopter dari Patani, Weda, Gosowong sampai ke Morotai. Bukan hanya sekadar naik saja, tapi saya menelusuri dari udara tiap sungai yang ada, menelusuri gang yang terlihat dilewati manusia, jadi saya telusuri semua,” bebernya.
Dia menambahkan Polda Malut nantinya bakal dibekali dengan helikopter tersendiri. Pasalnya, wilayah Malut merupakan wilayah kepulauan. Karenanya, akan lebih efektif bila diperbantukan dengan helikopter.
“Patroli udara sangat efektif karena letak geografis Malut dan wilayah Malut berbentuk kepulauan dan sangat luas,” pungkasnya.(tr-04/jfr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nanang Kosim Diberondong Densus 88, Tamat!
Redaktur : Tim Redaksi