jpnn.com, HULU SUNGAI TENGAH - Polisi mengusut kasus tewasnya HN, 47, setelah terlibat duel maut tangan kosong dengan JL, 41, Kamis (8/8). Keduanya merupakan warga Desa Kapar Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel.
Polres Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sudah menemukan pemicu terjadinya duel maut tersebut. Ternyata, perkelahian bermula hanya karena gara-gara cangkul.
BACA JUGA: Duel Maut Tangan Kosong, Satu Terkapar tak Bernapas Lagi
Kapolres HST, AKBP Sabana Atmojo menyampaikan bahwa dari keterangan pelaku, JL , kejadian bermula saat dia mendatangi korban HN untuk mengambil cangkul yang dipinjamkannya.
Namun, ketika JL tiba di dekat rumah HN, tersangka mendapatkan jawaban yang cukup kasar dan suara keras dari HN. Cekcok mulut pun terjadi, hingga memancing emosi. Kemudian terjadilah pergumulan. Dalam pergumulan, JL juga mengaku sempat adu pukul.
BACA JUGA: Detik-detik Menegangkan Anggota Banser Berkelahi dengan 2 Pencuri
BACA JUGA: Malam Sunyi, Ada Suara Mencurigakan di Kontrakan Mahasiswi, Oh Ternyata
Saat pergumulan, tersangka JL berhasil memiting bagian leher HN, hingga merebahkannya ke semak-semak yang berada tepat di belakang rumah HN. Tak hanya sampai di situ, JL juga membekap bagian hidung serta menindih HN sampai lemas dan tak sadarkan diri.
BACA JUGA: Deni dan Samad Duel Berdarah, Sama â sama Minta Ganti Rugi
BACA JUGA: Duel Maut Tangan Kosong, Satu Terkapar tak Bernapas Lagi
Melihat kondisi korban yang sudah tidak dapat bergerak, JL bergegas mendatangi warga sekitar dan menceritakan bahwa dia berkelahi dengan korban.
Warga yang mendengar penuturan JL lantas mencari dan mengecek kondisi korban. Saat ditemukan, sekujur tubuhnya telah kaku. Tak jauh dari rumah korban.
“Tersangka sudah diamankan dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami mengimbau kepada keluarga korban untuk menyerahkan proses hukum kepada aparat kepolisian,” tuntasnya. (war/ema/prokal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik â detik Duel Maut di Persawahan, Pak RT tak Bernapas Lagi, Lawan Tanpa Luka
Redaktur & Reporter : Soetomo