Detik-detik Hairil dan Rangga Lumpuhkan Perampok Berpistol

Kamis, 12 Juli 2018 – 00:14 WIB
Hairil Anwar (kanan) bersama Rangga Putra Pradana (kiri) bersama Kasat Binmas Polresta Samarinda Kompol Hari Widodo. Foto: Restu/Kaltim Post/JPNN.com

jpnn.com - Meski bertaruh nyawa, Hairil Anwar (29) dan Rangga Putra Pradana (19) tanpa alat bantu mampu menggagalkan aksi perampokan.
--
SENIN (19/2) malam, masih ingat betul dalam ingatan Hairil. Saat itu, di tempatnya bekerja, sebuah konter handphone (HP) Jalan AW Sjahranie, Samarinda Ulu. Pukul 20.30 Wita, Hairil berdiri di balik etalase, bersikap layaknya menerima customer pada umumnya.

Kedatangan Arey Irawan (26), tak membuatnya gugup. Namun sedikit menaruh curiga dengan tangan yang dimasukkan ke saku jaket. Dan saat itu, dia bersama Rangga. Dia berhadapan dengan seorang pria kurus semampai, berbaju hitam lengan panjang dan mengenakan jaket hitam.

BACA JUGA: Tiga Geng Perampok Dilumpuhkan, Empat Masih Diburu

“Posisi saya waktu itu, sedang duduk saja,” ucapnya saat ditemui Kaltim Post (Jawa Pos Group), Rabu (11/7).

Hairil beranjak dari tempat duduknya, berjalan pelan mendekati Arey. “Dia (Arey) sempat bertanya sesuatu, tapi ngerasa aneh dengan gerak-geriknya,” sambung Hairil.

BACA JUGA: Ketua MPR Berharap Polri Makin Dewasa dan Profesional

Hairil terkejut, tiba-tiba pemuda yang ada di depannya mengeluarkan pistol jenis airsoft gun dari balik jaketnya. Rangga yang pada saat penodongan baru saja kembali dari kamar mandi, terkejut ketika senjata itu mengarah tepat ke posisinya berdiri. “Langsung ditodong senjata, dari balik meja etalase,” ungkap Rangga.

Saat itu, kondisi jalanan sedang ramai. “Pelaku (Arey) sempat berbalik badan. Ketika kembali menoleh, pistol yang dibawa terbentur meja, dan membuat peluru jatuh,” sambung Hairil.

BACA JUGA: Polri Tunda Upacara HUT Bhayangkara

Memanfaatkan kelengahan, pria berkulit sawo matang dengan rambut sedikit mengembang itu sigap, menarik tangan pelaku.

“Rangga mendekap kepalanya,” ujarnya. Pelaku pun tak bisa memberontak. Bermodalkan nekat dan lengahnya pelaku, momentum itu membuat keduanya selamat dari bahaya. Pergumulan ketiganya mengundang perhatian warga.

“Tolong, tolong, tolong. Rampok!” pekik kedua penjaga konter handphone tersebut. Hingga akhirnya, pelaku dibawa polisi ke Polsek Samarinda Ulu setelah sebelumnya menjadi sasaran amukan warga.

Bagi Hairil, tindakan sigap itu hanya terlintas singkat dalam pikiran, sebelum mendekap tangan pelaku. Bukan kali pertama Hairil pernah menjadi korban kriminal. Jauh sebelum kejadian perampokan itu,

Hairil juga pernah ditodong senjata oleh orang yang baru dikenalnya. “Teman baru kenal, waktu pulang dari rental Playstation (PS), saya disuruh turun di tempat sepi, terus dia kabur membawa motor dan PS itu,” ujarnya.

Berkat kesigapannya, keduanya mendapat penghargaan khusus dari kepolisian di HUT Bhayangkara ke-72, yang dipusatkan di GOR Segiri Samarinda, kemarin (11/2).

Dalam acara tersebut, Kapolres Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto menuturkan, penghargaan tersebut diberikan karena tindakan berani keduanya yang telah membantu kepolisian, khususnya menangani aksi kejahatan di Kota Tepian. “Mereka berdua bisa jadi contoh untuk masyarakat lainnya,” ujar Vendra.

Perwira melati tiga itu menganggap, masyarakat mampu melawan kejahatan. Namun, catatan khusus, masyarakat juga harus secepatnya memberikan kabar ke polisi ketika ada di situasi genting. (*/dra/*fri/kri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan Habib Aboe di Ultah ke-72 Polri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler