jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - HM Sadri Arsyad meninggal dengan posisi bersujud saat menjadi imam salat Jumat di Masjid Jami Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (14/9).
Para jemaah tidak menyangka pria 76 tahun itu akan meninggal di masjid.
BACA JUGA: Innalillahi, Imam Salat Jumat Meninggal dalam Posisi Sujud
Pasalnya, Arsyad tidak menunjukkan gejala sedang sakit maupun mengalami gangguan kesehatan.
Sebelum memulai salat Jumat, Arsyad sempat meminta Ustaz Kholid Ahmad menggantikannya membaca doa setelah salat di tempatnya menjadi imam.
BACA JUGA: Subhanallah..WNI Meninggal Saat Sujud di Mekkah
Arsyad menjadi imam salat Jumat sampai rakaat kedua. Saat berdiri dan membaca al fatihah, dia jatuh dalam posisi sujud. Posisi Arsyad menghadap kiblat.
Ustaz Kholid Ahmad menggantikan Arsyad menjadi imam. Posisinya di sebelah kanan almarhum yang tersujud.
BACA JUGA: Pak Haji Meninggal dalam Posisi Sujud di Masjid
Salat Jumat berlanjut sampai Selesai. Ustaz Kholid Ahmad lalu mencoba membangunkan Arsyad.
Akan tetapi, Arsyad sudah wafat. Jemaah lantas membawa jasad Arsyad ke rumah sakit.
Ustaz Kholid mengatakan, Arsyad terlihat seperti biasanya. Arsyad juga sempat bertanya kepada Kholid tentang khatib pada saat itu.
Kholid mengatakan pada saat itu giliran khatib lain yang bertugas. Namun, pengurus takmir meminta Kholid menjadi takmir.
“Saya meminta beliau (almarhum) menjadi imamnya. Beliau mau. Cuma saat membaca doa suruh saya membaca doa, posisi duduknya di tempat duduk imam,” ucap Ustaz Kholid sebagaimana dilansir laman Prokal, Sabtu (15/9).
Dia menambahkan, Arsyad tidak seperti biasanya sebelum terjatuh. Suara Arsyad lebih keras.
Sementara itu, Nor Khairia Arsyad, anak bungsu almarhum, mendapatkan pesan terakhir dari ayahnya.
“Saya ketemu sama beliau pada Rabu. Beliau duduk di jendela sambil mempelajari Alquran. “Belum tentu Bapak ini panjang umurnya. Kamu harus benar-benar mengaji Alquran”,” kata Nor menirukan ucapan ayahnya. (ais/abe)
Redaktur & Reporter : Ragil