jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Imam Masjid Jami Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, HM Sadri Arsyad (76) meninggal dunia dalam posisi bersujud saat mengimami salat Jumat pada 14 September 2018 kemarin.
Sebelum memulai salat Jumat, Arsyad sempat meminta Ustaz Kholid Ahmad menggantikannya membaca doa setelah salat di tempatnya menjadi imam.
BACA JUGA: JK Memang Pantas Dipenjara, Minimal 6 Tahun
Arsyad menjadi imam salat Jumat sampai rakaat kedua. Saat berdiri dan membaca Al fatihah, dia jatuh dalam posisi sujud. Posisi Arsyad menghadap kiblat.
Ustaz Kholid Ahmad menggantikan Arsyad menjadi imam. Posisinya di sebelah kanan almarhum yang tersujud.
BACA JUGA: Petani Heran Harga Karet Cuma Rp 6 Ribu per Kilogram
Salat Jumat berlanjut sampai Selesai. Ustaz Kholid Ahmad lalu mencoba membangunkan Arsyad.
Akan tetapi, Arsyad sudah wafat. Jemaah lantas membawa jasad Arsyad ke rumah sakit.
BACA JUGA: Kisah Pedih Anak Layani Ayah Tiri Sampai Hamil 3 Bulan
Ustaz Kholid mengatakan, Arsyad terlihat seperti biasanya. Arsyad juga sempat bertanya kepada Kholid tentang khatib pada saat itu.
Kholid mengatakan pada saat itu giliran khatib lain yang bertugas. Namun, pengurus takmir meminta Kholid menjadi takmir.
“Saya meminta beliau (almarhum) menjadi imamnya. Beliau mau. Cuma saat membaca doa suruh saya membaca doa, posisi duduknya di tempat duduk imam,” ucap Ustaz Kholid sebagaimana dilansir laman Prokal, Sabtu (15/9).
Dia menambahkan, Arsyad tidak seperti biasanya sebelum terjatuh. Suara Arsyad lebih keras.
Sementara itu, Nor Khairia Arsyad, anak bungsu almarhum, mendapatkan pesan terakhir dari ayahnya.
“Saya ketemu sama beliau Rabu. Beliau duduk di jendela sambil mempelajari Alquran. “Belum tentu Bapak ini panjang umurnya. Kamu harus benar-benar mengaji Alquran”,” kata Nor menirukan ucapan ayahnya. (ais/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Curiga Putrinya Tidak Datang Bulan, Ya Ampun
Redaktur : Tim Redaksi