jpnn.com, JAKARTA - Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Rizki Agus Saputra telah melaporkan oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
"Saya sudah melaporkan secara resmi ke Polisi Militer Daerah Militer Jaya/Jayakarta Detasemen Polisi Militer Jaya/2, Jumat (15/12) malam," kata Rizki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/12).
BACA JUGA: TNI Bakal Kerahkan Pasukan untuk Bebaskan Pilot Susi Air dari Tangan KKB?
Tangkapan layar CCTV penganiayaan Ketua KAMMI Rizki Agus Saputra di Jakarta, Jumat (15/12/2023). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)
Laporan pengaduan bernomor LP/53/XII/2023 itu diterima oleh Sersan Dua Haris Maulana NRP 152311101000378.
BACA JUGA: Viral Omongan Prabowo soal Ndasmu Etik, Ganjar: Saya Kira Masyarakat Bisa MenilaiÂ
Rizki berharap laporannya segera diproses agar oknum TNI tersebut dapat ditindak sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia.
Detik-detik Penganiayaan
Rizki pun menceritakan awal mula kejadian yang mengakibatkan dirinya luka lebam serta memar di kepala.
BACA JUGA: Kemenag Diingatkan Jangan Kampanye Terselubung untuk Prabowo
Menurut Rizki, awalnya saat hendak pulang dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, dia merasa diikuti dari belakang.
Dia menyebut ada orang tidak dikenal mengklakson keras, seolah ingin buru-buru mendahului padahal jalan di sebelah kanan masih luas.
Namun, setelah mendahului Rizki, pelaku yang diduga oknum TNI tersebut langsung menghadangkan motornya. Setelah itu, pelaku mengeluarkan kata-kata kasar.
Akan tetapi, Rizki terus mengelak. Kejadian itu berulang sebanyak tiga kali.
Rizki yang juga ketua bidang politik hukum dan keamanan KAMMI pun tidak mau memperpanjang urusan, karena dia curiga orang tersebut membawa senjata tajam.
"Saya buru-buru mau ke rumah, sebab istri masih dirawat. Jadi, saya mau pulang untuk makan, tiba-tiba saya diserang oknum tidak dikenal," tutur Rizki.
Tidak lama berselang. dia langsung diterjang ke tepi jalan oleh oknum TNI dan rekannya.
Seketika, Rizki langsung membalas. Pengeroyokan oleh pelaku terjadi.
Saat kejadian, Rizki mengaku dicekik, ditendang, dipukul hingga bajunya robek.
Dia sempat melakukan perlawanan, tetapi sia-sia karena mereka bertiga. Pelaku pun terus memukulinya berulang kali.
Beruntungnya kejadian tersebut langsung dilerai masyarakat di sekitar jalan I Gusti Ngurah Rai persis diseberang stasiun Buaran lama.
"Untuk menghindari adanya pengrusakan laptop, dan handphone Rizki pun menjauh, tetapi tetap dikejar oleh oknum TNI," ujarnya.
Rizki berharap kejadian itu tidak berkaitan dengan langkahnya melaporkan kebocoran data KPU ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).
"Kalau benar, ini tindak pidana serius, karena tidak pantas aparat mengintimidasi masyarakat sipil, harus segera dituntaskan," ucapnya.
"TNI itu tugasnya melindungi masyarakat, bukan mengintimidasi apalagi sampai mengeroyok,” katanya menegaskan.(ant/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam