jpnn.com, PONTIANAK - Polisi menembak mati perampok di Jalan Tanjung Sari, Pontianak, Selasa (20/11). Pelaku Kc, diketahui merampok rumah milik Supriyatin. Dua orang di dalam rumah, yakni Supriyatin dan Suryanto juga sempat disekap pelaku dengan cara diikat.
Setelah kedua korban tidak dapat melawan, pelaku lalu mengambil beberapa barang berharga. Namun, sebelum meninggalkan rumah itu, salah seorang korban yakni Suryanto mencoba menghentikannya. Pelaku lalu mengibaskan parang yang dibawanya dan melukai tiga jari di tangan kanan korban.
BACA JUGA: Warga Marah Besar, Sepeda Motor Pelaku Perampokan Dibakar
Ketika pelaku akan pergi dari rumah korban, ternyata ada warga yang melihatnya. Warga pun spontan berteriak maling. Teriakan itu membuat warga lain yang berada tak jauh dari rumah korban berhamburan keluar untuk mengejar pelaku. Tak ingin jadi bulan-bulanan warga, pelaku pun mengambil langkah seribu.
Ia menuju rumah milik Hambali di Gang Keluarga Media. Pelaku masuk dan bersembunyi di kamar lantai satu. Namun keberadaannya di dalam kamar itu tidak berlangsung lama. Merasa posisinya sudah tidak aman karena dikepung warga, ia lalu naik ke lantai dua dan kembali masuk ke dalam kamar.
BACA JUGA: Perampok dan Penikam Anggota Polisi Tak Diberi Ampun, Dor!
Di dalam kamar inilah pelaku bersembunyi. Di luar, warga sekitar masih mengepung dan meminta pelaku menyerahkan diri. Namun ia tak mau. Pelaku justru memilih kabur dengan melompat ke loteng rumah lainnya.
Aksinya itu diketahui warga. Tiga orang pun langsung mengejar pelaku di atas loteng. Namun, pelaku yang membawa senjata tajam itu tidak berhasil ditangkap. Sementara dari kejauhan seorang warga yang membawa senapan angin melepaskan tembakan dan mengenai kening pelaku.
BACA JUGA: Asyik Foto-foto, Remaja Jadi Korban Perampokan
Tetapi tetap saja usaha untuk menangkap pelaku tidak membuahkan hasil. Meski telah terkena tembakan dari senapan angin, Kc kembali berhasil melarikan diri dan kali ini masuk ke dalam rumah warga lain.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian pun bersama warga langsung mengepung tempat persembunyian pelaku. Ia diminta menyerahkan diri, tetapi memilih melakukan perlawanan. Beberapa anggota polisi akhirnya memaksa masuk dan mendobrak pintu kamar.
Di dalam kamar, pelaku langsung menodongkan senjata tajam yang dibawanya. Tanpa pikir panjang, tindakan tegas pun langsung dilakukan. Salah satu anggota Jatanras Polresta Pontianak melepaskan tembakan dan mengenai paha kanan pelaku.
Kc langsung terkapar tak berdaya. Darah mengucur deras dari lukanya. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun nahas, akibat banyaknya darah yang keluar, nyawanya tak dapat diselamatkan.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir membenarkan kasus penyekapan dan pencurian yang terjadi di sebuah rumah di Jalan Tanjung Sari.
“Pelaku Kc masuk ke rumah korban seorang diri. Ia menutup pintu lalu menyekap orang di dalam rumah dan mengambil barang berupa laptop, telepon genggam, jam tangan dan cincin,” katanya.
Anwar Nasir menjelaskan, saat hendak meninggalkan rumah, salah satu korban penyekapan melakukan perlawanan. Oleh pelaku, korban dihantam dengan senjata tajam hingga menyebabkan luka di tiga jari kanannya.
“Saat pelaku akan meninggalkan rumah korban, ada warga yang melihat dan berteriak maling. Pelaku lalu melarikan diri dan dikejar oleh warga dan anggota,” tuturnya. Saat melarikan diri dan bersembunyi di sebuah rumah, lanjut dia, pelaku yang melawan petugas dengan senjata tajam langsung dilumpuhkan dengan tembakan ke arah paha.
“Setelah dilumpuhkan pelaku langsung dilarikan ke rumah sakit. Tetapi karena pendarahan, nyawanya tidak dapat diselamatkan,” ungkap Anwar Nasir yang baru menjabat Kapolresta Pontianak itu.
Anwar Nasir menyatakan, dari data pihaknya diketahui bahwa pelaku adalah penjahat kambuhan yang sudah berulang kali keluar masuk penjara.
“Pelaku sudah lebih dari tiga kali keluar masuk penjara. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah saat beraksi pelaku ini sendiri atau ada pelaku lain yang terlibat,” terangnya. (adg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deni Nekat Merampok untuk Biaya Berobat Tiga Anak dan Istri
Redaktur & Reporter : Soetomo