jpnn.com, SAMARINDA - Tiga paranormal berhasil menangkap dua jin di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012, Kelurahan Pelita, Samarinda Ilir, Kalimantan Timur, Minggu (27/5).
Keberhasilan tiga paranormal itu membuat warga sekitar bisa sedikit bernapas lega.
BACA JUGA: 2 Jin Ditangkap, Dimasukkan Botol, Berubah Jadi Asap
Sebab, selama ini jin di SDN itu memang kerap membuat warga ketakutan.
Salah satunya ketika warga mendengar suara tangisan dari pohon beringin di sekolah itu.
BACA JUGA: 2 Jin Ditangkap, Dimasukkan Botol, Dibuang ke Sungai
Tiga paranormal yang datang langsung memberi tahu Ketua FKPM Kelurahan Pelita Marno Mukti bahwa memang banyak mahluk halus yang berkeliaran di area itu.
“Tidak hanya di pohon beringin itu, tetapi juga di sekeliling sekolah. Mulai di lantai dua, toilet murid hingga di belakang gedung sekolah,” tutur Marno, Senin (28/5).
BACA JUGA: Lihatlah, 4 Pemabuk Dihukum Push Up di Jalan
Dia menambahkan, berdasar pengakuan paranormal itu, ada beberapa jin bandel yang suka mengganggu.
“Yang dibersihkan hanya yang suka mengganggu saja. Ada dua jin yang menurutnya paling usil. Yang pertama di lantai dua dan di belakang gedung sekolah,” ucap Marno.
Marno menuturkan, dua jin bandel itu ditangkap dan dimasukkan ke dalam botol air mineral yang sudah disiapkan.
“Lalu ditutup rapat. Memang wujudnya tidak terlihat. Namun, ketika ditangkap di tanah tampak cahaya terang yang kemudian dimasukkan ke botol. Saya juga melihat setelah masuk ke botol lalu berubah menjadi asap,” ujar Marno.
Saat itu, Marno juga menunjukkan foto botol air mineral berisi asap putih yang diyakini wujud jin.
Warga lantas meminta paranormal membuang jin itu jauh-jauh. Jin itu lantas dibuang ke Sungai Karang Mumus (SKM).
“Bersama dengan botolnya. Jadi, tutup botol tidak dibuka. Dihanyutkan begitu saja. Keterangan paranormal, dalam tujuh hari botol itu akan pecah. Jumlah jin yang akan keluar tidak hanya satu, tetapi menjadi banyak,” jelas Marno.
Menurut Marno, berdasar pengakuan paranormal, ada istana gaib yang menjadi rumah jin di belakang SDN itu.
“Kalau di pohon beringin itu dikatakan memang ada penunggunya yakni sebangsa genderuwo, tetapi tidak mengganggu. Yang mengganggu justru yang di lantai dua dan di belakang gedung sekolah,” ucap Marno. (oke/beb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Babak Belur, Rahmad: Ampun, Pak!
Redaktur : Tim Redaksi