jpnn.com, AMBON - Seorang pelajar, RRS (15) tewas setelah diduga dipukul oleh pemuda berinisial AT (25), anak Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta.
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif telah memerintahkan penyidik Polresta Pulau Ambon memproses hukum pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
BACA JUGA: Pelajar SMA Dikeroyok Sampai Kayak Begini, Polisi Turun Tangan
Sebelumnya, dugaan penganiayaan itu terjadi di depan asrama Polri, Talake, Kota Ambon pada Minggu (30/7) pukul 21.30 WIT. Korban RRS yang tewas adalah warga Ponegoro Ambon.
"Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum karena semua sama di depan hukum," kata Irjen Lotharia Latif, di Ambon, Senin (31/7).
BACA JUGA: 4 Santriwati Dilecehkan Oknum Pengajar Ponpes di Batang, Modusnya, Ya Tuhan
Guna mengungkap kasus penganiayaan itu, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi serta mengautopsi jasad korban di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon.
"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon," lanjut Irjen Lotharia.
BACA JUGA: Ssst, Uang Suap Proyek di Kemenhub Diduga Mengalir ke PT KAI Daop 2 Bandung
Jenderal bintang dua pun pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan perbuatan lain yang tak diinginkan, karena perkara itu sudah diproses dengan mengedepankan rasa keadilan.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk diproses hukum," ucapnya.
Detik-Detik Pelajar Tewas Dipukul Pelaku
Sebelumnya, pelajar tewas setelah dipukul kepalanya sebanyak tiga kali oleh pelaku AT alias Abdidi, kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake), Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Kejadian yang menimpa korban RRS itu berlangsung tepat di depan rumah Bripka Alamsyah Bakker, di kawasan Asrama Polri Talake.
Insiden itu berawal saat korban bersama saksi Muhammad Fajri Semarang (16) berboncengan dari Ponegoro menuju rumah saudara mereka di Talake.
Dari penjelasan saksi Muhammad Fajri kepada polisi, mereka ke lokasi untuk mendatangi rumah saudaranya guna mengembalikan sebuah jaket.
Pada saat memasuki gapura lorong Masjid Talake, dia bersama korban melewati pelaku AT dan hampir menyenggol yang bersangkutan.
Saksi kemudian sempat menengok ke arah belakang dan melihat terduga pelaku berjalan mengejar mereka.
Setelah korban dan saksi tiba di depan rumah saudaranya, RRS yang menggunakan helm masih duduk di atas sepeda motor, sedang saksi turun dari kendaraan itu.
Sementara terduga pelaku langsung menghampiri mereka dan tanpa bertanya memukul korban pada bagian kepala yang masih menggunakan helm sebanyak satu kali.
Pelaku AT mengatakan kepada korban dengan dialek Ambon "Kalo maso (kalau masuk) orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong".
Kemudian, pelaku kembali memukuli korban pada bagian kepala untuk kedua kalinya. Saat itu, korban mengatakan bahwa mereka mengendarai sepeda motor juga dengan perlahan.
Mendengarkan penjelasan korban, terduga pelaku AT malah kembali melayangkan pukulan untuk ketiga kali ke arah kepala korban.
Saat itu, saudara korban keluar dari dalam rumah dan mengatakan bila terjadi sesuatu pada korban, maka terduga pelaku harus bertanggung jawab.
Akibat pemukulan tersebut, korban langsung tertunduk di atas sepeda motor sambil meletakkan kepalanya di atas setir kendaraan dalam keadaan pingsan.
Korban kemudian dievakuasi ke rumah saudaranya, namun tidak siuman, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Tentara dr. Latumeten Ambon pukul 21.25 WIT.
Nahas, korban RRS yang masih pelajar itu dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis sekitar pukul 21.45 WIT.(fat/ant/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam