Detik-detik Penangkapan Soewardi Soeryaningrat, Awalnya Ternyata Begini

Jumat, 22 Oktober 2021 – 11:03 WIB
Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito menunjukkan barang bukti yang diamankan dari tangan tersangka. Foto: Pekanbaru MX

jpnn.com, ROKAN HULU - Soewardi Soeryaningrat ditangkap bersama bawahannya, Sukron, dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilaksanakan Unit III Tipikor Satreskrim Polres Rokan Hulu.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito membeberkan detik-detik penangkapan Soewardi Soeryaningrat yang menjabat Kepala Desa Rokan Timur dan Sukron (kaur Tata Usaha).

BACA JUGA: Soewardi Soeryaningrat Ditangkap, Ruang Kerjanya Digeledah Ditemukan Duit Sebegini

Kejadiannya berawal ketika polisi mendapatkan laporan warga yang mengeluhkan proses pembuatan Surat Keterangan Riwayat Tanah (SKRT) dan Surat Keterangan Ganti Kerugian (SKGR).

Selasa (19/10) sekitar pukul 15.45 WIB, polisi mendapatkan informasi kembali bahwa ada masyarakat yang akan membuat SKRT dan SKGR.

BACA JUGA: Viral Penangkapan Sindikat Curanmor di Tol Kejapanan, Polisi Lepas Tembakan

“Usai menerima laporan warga, tim kemudian menyelidiki ke kantor Desa Rokan Timur," beber AKBP Eko Wimpiyanto kepada wartawan, Kamis (21/10).

Soewardi Soeryaningrat atau akrab disapa Wardi bersama bawahannya akhirnya tidak berkutik.

BACA JUGA: Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Saidol, Penyamaran Polisi Terbongkar, Dor Dor Dor

Sebab, barang bukti yang ditemukan petugas di ruangan kerja Kades Rokan Timur itu menguatkan keterlibatan Soewardi Soeryaningrat dan Sukron pada kasus pungutan liar.

Kini kedua tersangka bersama barang bukti diamankan di markas Polres Rokan Hulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Soewardi Soeryaningrat dan bawahannya bakal dijerat ini dijerat Pasal 12 UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 55 KUHPidana.

Kapolres Rokan Hulu menyebutkan ancaman hukuman terhadap Soewardi Soeryaningrat dan bawahannya paling singkat 4 tahun dan maksimal 20 tahun dan pidana denda minimal Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.

Soewardi Soeryaningrat juga tidak bisa menghadiri peresmian jembatan di daerahnya, yaitu Jembatan Sei Siasam yang dilaksanakan Gubernur Riau Syamsuar dan Wagub Riau Edy Natar Nasution pada Rabu (20/10).

Sekretaris Desa Ade Hendah Herliah kemudian mewakili Kades Soewardi Soeryaningrat menghadiri peresmian jembatan sepanjang 50 meter dan lebar 7 meter yang dibangun dengan anggaran Rp 13,4 miliar itu. (mar1/pekanbarumx)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksi Dampak Penangkapan Petinggi Jemaah Islamiyah


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler