jpnn.com, MALANG - Penyidik Polres Malang, Jawa Timur menyelidiki penemuan mayat bayi yang menggemparkan warga di Bendungan Sengguruh, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Ja?wa Timur.
Kasi Humas Polres Malang Ipda Muhammad Adnan menyebut pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Identitas Mayat Dicor di Blitar
"Benar ada penemuan mayat bayi, saat ini dalam penyelidikan," kata Adnan di Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (4/12).
Penemuan mayat bayi yang diperkirakan berusia dua bulan tersebut ditemukan oleh dua saksi, Syafi'i (49) dan Miseri (49).
BACA JUGA: Geram, Sahroni Minta Pria Setubuhi Anak Kandung 31 Kali di Garut Dihukum Mati
Saat itu, warga desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran tersebut berada di lokasi untuk mencari barang bekas guna didaur ulang di aliran air Bendungan Sengguruh sekitar pukul 10.00 WIB.
Pada saat mencari barang bekas, Syafi'i tiba-tiba melihat jasad bayi yang mengapung dalam posisi tertelungkup di? sela-sela tumpukan sampah dan kayu.
BACA JUGA: Inilah 3 Pelaku Pembacokan yang Menewaskan Seorang Siswa di Bogor
Saksi kemudian melaporkan kepada satpam PJT Sengguruh. Lalu diteruskan ke Polsek Kepanjen.
"Merespons laporan tersebut, anggota Polsek Kepanjen bersama Tim BPBD dan SAR Awangga segera menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi jenazah," ujarnya.
Saat ditemukan, jasad bayi tersebut dalam kondisi utuh tetapi terdapat luka pada bagian kepala dan lengan bagian dalam, yang diduga akibat terbentur bebatuan maupun benda lain di aliran sungai.
"Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki usia kurang lebih dua bulan," ucapnya.
Setelah olah TKP, polisi lantas membawa jasad bayi itu ke rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Sementara terkait penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.
"Kasus penemuan bayi tersebut sudah ditangani oleh unit reskrim Polsek Kepanjen untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Adnan.(ant/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam