Detik-detik RSLI Tangani Persalinan Pasien Covid-19

Selasa, 21 September 2021 – 20:10 WIB
Dokter dan relawan saat melakukan persalinan lahiran bayi di RSLI untuk pertama kalinya dengan normal. Foto: Humas RSLI

jpnn.com, SURABAYA - Hari Senin (20/9) pukul pukul 20.20 WIB, merupakan hari yang berbahagia bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI). Pasalnya, malam itu seorang ibu melahirkan bayi laki-lakinya dengan persalinan normal.

 

BACA JUGA: Krisis Plasma Konvalesen, RSLI Kerahkan Alumninya Jadi Pendonor

Proses persalinan itu dibantu tenaga kesehatan (RSLI) sebanyak lima dokter mulai dari bidan perawat hingga dokter umum. Bayi tersebut lahir dengan berat 2.500 gram dan panjang 48 centimeter.

dr Ainul menjelaskan secara rinci proses kelahiran bayi itu. Dari pengakuan sang ibu sebenarnya sudah merasakan nyeri kencang sejak pagi setelah senam.

BACA JUGA: 70 Pasien COVID-19 di RSLI Sembuh, 180 Orang yang Mengantre Sudah Masuk

"Dia mengira sakit perut biasa dan tidak melapor ke pihak medis," ujar Ainul tertulis, Selasa (21/9).

Kehamilan itu merupakan kedua kalinya, di mana saat pertama kali melahirkan sang ibu melalui operasi cesar karena panggulnya sempit.

BACA JUGA: RSLI Jawab Dugaan Varian Baru dari CT Ekstrem Rendah Pasien yang Dirawatnya

Pukul 20.00 WIB, ketika dr Ainul visit di ruangan Mars mendapat kabar adanya pasien di Saturnus ketubannya pecah. Kemudian dia menghubungi perawat untuk mengambil Dopler memeriksa denyut jantung bayi (DJB).

Saat tiba di bed, selimut sang ibu sudah basah dan berwarna merah yang menandakan ketuban memang sudah pecah.

"Saat mau memeriksa DJB ternyata sudah kelihatan kepala bayinya. Langsung kamu siapkan partus set dan infus buat ibu melahirkan," jelas dia.

Tepat pukul 20.20 WIB, bayi lahir dengan selamat ditangani dokter, bidan, dan perawat dengan baik. Kemudian pukul 20.35 WIB, plasentanya lahir lengkap dan proses persalinan.

"Bayi dikumadangkan azan perawat Adli. Selanjutnya observasi delama dua jam monitoring pendarahan, kontraksi perut, dan tanda-tanda vital pada ibu serta janin dipastikan sehat," imbuh dia.

Perempuan asal Pamekasan itu tidak menyangka kalau hari itu bakal melahirkan, karena menurut ingatannya usia kehamilannya masih dikisaran 36-37 minggu.

Dia memang berniat pulang dari Malaysia untuk bisa melahirkan ditempat asalnya di. Ibu berusia 37 tahun itu sempat kaget saat tiba di Bandara Juanda dan dilanjutkan karantina di Asrama Haji.

Saat di swab PCR dinyatakan positif dan dikirim ke RSLI untuk mendapatkan pelayanan dan pengobatan Covid-19. Dia akhirnya isolasi selama 14 hari.

Namun, dengan kelahiran putra keduanya mengaku cukup bahagia dan melegakan dirinya meski  tidak didampingi suaminya yang masih berada di Malaysia.

“Matur sakalangkong buat semuanya yang telah membantu proses persalinan lahiran anak saya yang kedua,” Ujar Mawar. (mcr12/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler