jpnn.com - BENGKULU - Kerusuhan di Rutan Malabero Bengkulu, Jumat (25/3) malam begitu mengejutkan. Apalagi, akibat mengamuknya ratusan tahanan di blok A itu, beberapa bangunan yang ada di rutan terbakar. Bahkan empat orang dikabarkan tewas.
Kurusuhan itu bermula dari penggeledahan yang dilakukan petugas BNN Bengkulu. Entah mengapa tiba-tiba para tahanan ngamuk setelah BNNP mengamankan beberapa bandar narkoba dari rutan tersebut.
BACA JUGA: Mencekam, Rutan Rusuh dan Terbakar, Empat Tewas, Gara-garanya...
Kronologis kejadian bermula sekitar pukul 19.00 WIB atau setelah Maghrib, petugas BNN Provinsi Bengkulu melakukan penggeledehan di salah satu kamar tahanan dengan sasaran Edison Irawan alias Aceng.
Hasilnya, petugas menemukan barang bukti setengah kantong sabu. Bersama Aceng BNNP mengamankan tiga tahanan lainnya.
BACA JUGA: HEBOH! Polisi Tembak 2 TNI Cabul di Sekitar RSJ
Awalnya proses penggeledahan oleh petugas BNN Provinsi berlangsung kondusif. Namun saat sedang melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti tersebut, aksi provokasi mulai terjadi.
“BNN melakukan pengembangan peredaran narkoba di dalam rutan ini. Pelakunya dan barang bukti sudah dapat, tapi ada yang memprovokasi tahanan lainnya sehingga saat proses pemeriksaan masih berlanjut, puluhan tahahan mengamuk. Mereka membuat kerusuhan. Kami mendapat kabar langsung ke TKP untuk membackup,” kata Wadir Narkoba Polda Bengkulu, AKBP. Supriadi saat baru saja tiba di TKP sekitar pukul 20.30 WIB.
BACA JUGA: Sakit Hati, Wanita Ini Tikam sang Mantan di Tempat Hiburan
Sebagian tahanan di kamar lainnya memprovokasi dengan memukul-mukul jeruji besi kamar. Kerusuhan pun pecah saat kelompok tahanan dari salah satu kamar berhasil keluar dari kamar.
Diduga dengan cara merusak kunci gembok dan menjebol tembok. Merekapun langsung melempari petugas dengan batu dan kayu.
Petugas BNN beserta petugas Rutan yang jumlahnya tak sebanding dengan jumlah tahahan, langsung keluar membawa Aceng dan tiga tahanan lainnya dan barang bukti sabu.
Nah, pukul 20.30 WIB, kerucuhan pecah. Petugas rutan keluar mengunci seluruh lapis pintu gedung utama Rutan. Sementara ratusan tahanan terus mengamuk memecahkan kaca serta melempari petugas yang berada di luar rutan menggunakan batu.
Sekitar pukul 20.40 WIB, bantuan dari Dit Sabara, Intel, Serse Polda Bengkulu, termasuk 1 kompi Brimob dan 1 kompi TNI turun ke Rutan Malabero membantu ratusan personel Polres Bengkulu dan jajaran Polsek mengevakuasi tahanan. Petugas juga menutup seluruh celah keluar dari rutan, gantisipasi tahanan kabur.
Bunyi tembakan berseliweran untuk meredam tahanan yang mengamuk. Namun upaya itu belum mampu mendinginkan suasana. Sebaliknya tahanan semakin mengamuk. Mereka mulai membakar bagian gedung. Sekitar pukul 21.15 WIB, kepulan asap mulai tampak dari arah ruang depan Blok A.
Diduga menjadi titik awal api. Kobaran api mulai tampak dari luar Rutan sekitar pukul 21.30 WIB. Tampak dua titik api dari arah Blok A. Seluruh armana Kantor PBK Bengkulu dikerahkan (total 10 unit) termasuk 2 mobil water Canon Polda melakukan pemadaman api.
Suasana begitu mencekam dan semakin memanas, membuat ratusan personel gabungan dari Polda Bengkulu, Polres Bengkulu, Brimob Bengkulu serta TNI mulai masuk ke dalam rutan untuk melakukan evakuasi. Sekitar pukul 21.45 WIB, evakuasi mulai dilakukan. Tahanan yang sebelumnya terjebak di dalam kamar, berhasil diselamatkan.
Dari total 259 tahanan, berhasil dievakuasi 250 tahanan ke Lapas Bentiring, empat di BNNP, empat tewas terbakar. Seluruh tahanan yang berhasil dievakuasi dikumpulkan di teras rumah warga depan rutan sebelum dipindahkan ke Lapas Bentiring. (cuy/fiz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertipu, Anggota Dewan Gagal Umrah
Redaktur : Tim Redaksi