Detik-detik Terkuaknya Ibu dan 3 Anaknya Bunuh Diri

Rabu, 17 Januari 2018 – 16:50 WIB
Evi Suliastin Agustin saat dirujuk ke RSUD Jombang. Foto: Jawa Pos Radar Jombang

jpnn.com, JOMBANG - Aksi bunuh diri ibu dan tiga anaknya, menggemparkan warga Dusun Sambilanang, Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jatim.

Tiga mayat anak kecil di dalam kamar mandi, Senin (15/1) malam sekitar pukul 21.30.

BACA JUGA: Suami Nikahi Daun Muda, Istri dan Anak Bunuh Diri

Selain tiga mayat, di lokasi tersebut ditemukan ibu korban dalam kondisi kritis. Diduga kuat keempatnya menenggak cairan obat serangga.

Keempatnya adalah, Evi Suliastin Agustin, 26, ibu korban dan ketiga anaknya, Sayid Mohammad Syaiful Al Faqih 6, Bara Viadinanda Uni Ayu Qurani 4, dan Umi Fauziyah 4 bulan.

BACA JUGA: Mengerikan! Ibu dan Tiga Anak Bunuh Diri Massal

”Saat ditemukan, kondisi mulut masing-masing korban mengeluarkan cairan busa. Tiga korban anak-anak kondisinya meninggal, sementara ibunya masih hidup, kondisinya kritis,” beber Kepolres Jombang, AKBP Agung Marliyanto, seperti diberitakan Jawa Pos.

Agung menjelaskan kronologis terkuaknya kejadian tragis ini.

BACA JUGA: Hanya Gara-Gara Masalah KK, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri

Kejadian tersebut pertama kali diketahui Nurus Shobikhah, 20, adik korban dan Sholikhul Hadi Sholeh, 25, warga Dusun Mojolegi, Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung.

Sekitar pukul 21.30, M. Fakihhudin, 55, suami korban meminta Sholikhul, salah satu santrinya membelikan makanan untuk diantarkan ke rumah istri dan anaknya tersebut.

Nasi goreng dan ayam goreng untuk dikirimkan ke istri dan anaknya yang tinggal di Dusun Sambilanang, Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung. M. Fakihhudin memang tidak tiap hari tidur di rumah istrinya yang di Desa Karobelah.

Usai membelikan nasi goreng dan ayam goreng pesanan gurunya tersebut, santri kelahiran Jepara, Jawa Tengah ini sampai juga di rumah korban.

Belum sempat dirinya memberikan bungkusan makanan tersebut, dirinya menjumpai Nurus Sholikah, adik kandung korban keluar dari rumah, sambil menerangkan kondisi rumah yang sepi.

”Biasanya suasana rumah ramai suara tiga keponakannya, tapi saat itu dirinya heran, kondisi rumah kakaknya sepi,” bebernya.

Belum juga hilang rasa penasarannya, tiba-tiba, keduanya mendengar suara nyaring seperti orang batuk dari belakang rumah.

Merasa ada yang janggal, keduanya pun segera mencari sumber suara tersebut yang ternyata berasal dari kamar mandi korban.

Karena dipanggil-panggil tak menjawab, keduanya pun memberanikan diri membuka pintu kamar mandi. ”Saat membuka pintu, didapati keempatnya tergeletak di kamar mandi,” bebernya.

Mengetahui hal tersebut, Sholikhul segera lari keluar rumah, seraya meminta tolong warga. Selanjutnya dirinya segera beranjak ke pondok memberitahukan kejadian tersebut ke suami korban yang juga gurunya.

Bukannya, lekas datang menjenguk istri dan ketiga anaknya, justru suami korban meminta santrinya segera kembali ke rumah istrinya tersebut memastikan kondisi keluarganya. ”Dikiranya cuma pingsan,” imbuhnya.

Setibanya, di rumah korban, warga sudah ramai di lokasi. Bersama adik korban, warga selanjutnya membuka kamar mandi berukuran sempit tersebut dan menjumpai keempatnya sudah dalam posisi tergeletak kamar mandi yang banyak didapati kotoran tersebut.

”Ketiganya dalam posisi tergeletak di lantai dan di bagian mulutnya dipenuhi busa,” bebernya.

Pada saat diperiksa, kondisi tiga anak kecil ini sudah meregang nyawa. Berbeda dengan kondisi nasib Evi Suliastin Agustin, kondisinya kritis.

Warga pun segera mengevakuasi jasad ketiga korban berikut ibu kandungnya yang tengah kritis ke RS PKU Muhammadiyah Mojoagung.

Setelah mendapat laporan dari santrinya tersebut, suami korban segera menghubungi Mapolsek Mojoagung dilanjutkan ke Polres Jombang.

Selang beberapa saat, sejumlah anggota gabungan tim inafis Polres Jombang dan anggota polsek jajaran tiba di lokasi dan mengamankan lokasi kejadian.

Beberapa petugas lainnya mendatangi RS PKU Muhammadiyah tempat korban dirawat dan selanjutnya sekitar pukul 22.00, Evi Suliastin Agustin dirujuk ke RSUD Jombang.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi mendapati sebuah botol obat serangga merk Baygon tepat di samping tubuh korban.

”Kondisi tutup botol terbuka, terdapat sisa cairan obat sekitar dua pertiganya, kemungkinan sisanya dikonsumsi korban,” imbuh kapolres.

Selain botol racun serangga, polisi turut menyita dua unit HP masing- masing HP merk Samsung warna hitam putih serta satu unit HP merk Vivo milik Evi Suliastin Agustin.

Tak hanya itu, petugas mengumpulkan keterangan saksi. ”Sementara masih kita lakukan penyelidikan, beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan di Mapolsek,” imbuhnya.

Pantauan di lokasi, Selasa (16/11) sekitar pukul 06.00, kemarin, nampak puluhan warga sekitar ramai mendatangi rumah korban. Beberapa petugas kepolisian terlihat masih melanjutkan proses olah tempat kejadian perkara. (naz/nk)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putus Asa, Siswa Nekat Bunuh Diri di Sungai Brantas


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler