Dewan Minta Honorer K2 Gagal Tetap Digaji Pemda

Senin, 04 November 2013 – 09:08 WIB

jpnn.com - TASIK - Hasil ujian seleksi CPNS baru akan diumumkan 14 Desember mendatang. Namun, sejumlah pemda sudah mulai pusing memikirkan nasib honorer K2 yang nantinya tidak lolos tes.

Belum ada solusi jitu yang diambil pemerintah pusat. Pihak kemenpan-RB hanya menyatakan, masalah itu nantinya diserahkan ke masing-masing daerah.

BACA JUGA: Beruang Mengamuk Serang Warga

Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya Enjang Belawini urun rembuk. Dia berharap, Pemkot Tasikmalaya harus segera mencarikan solusi.

"Men PAN RB (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) kan menyerahkan mereka yang nantinya tidak lolos itu kepada pemerintah daerah masing-masing. Saya harap pemerintah daerah nanti punya formulasi yang jelas untuk masa depan mereka (honorer)," ungkap Enjang Belawini usai memantau pelaksanaan tes CPNS di SMA Muhamadiyah, Jalan Rumah Sakit, Kota Tasikmalaya kemarin (3/11).

BACA JUGA: Soalnya Susah, Susah Banget

Pemkot Tasikmalaya diharapkannya bisa membuat perencanaan terkait nasib honorer. Bukan hal mustahil, hasil seleksi nantinya akan meemicu kecemburuan sosial di kalangan honorer. Karena ada yang lolos, ada yang tidak. Sementara, mereka akan bekerja di instansi yang sama.

”Yang jelas kita berharap pemerintah daerah memiliki kebijakan yang bisa mengakomodir seluruh honorer kategori dua. Misalnya kalau bisa berilah porsi anggaran untuk menghargai jasa-jasa mereka (untuk menggaji, red),” paparnya.

BACA JUGA: Usul Dinamai Provinsi Batak

Wali Kota Tasikmalaya yang membuka langsung pelaksanaan tes mengatakan pihaknya belum bisa mengambil keputusan apa pun menyangkut nasib honorer K2 nanti. Semua kebijakan terkait honorer K2 di tangan pemerintah pusat.

Pemerintah daerah, kata dia, tidak berani mengambil tindakan, sebelum ada perintah yang jelas. “Ini kan bukan kewenangan kami. Ini kewenangan pemerintah pusat. Makanya kami belum bisa menyikapi bagaimana. Karena kita menunggu hasil tes dulu,” tuturnya.

Dia berharap setelah pengumuman hasil tes nanti tidak ada gejolak di kalangan honorer, karena pada umumnya, kata dia, pemerintah daerah berharap semua honorer bisa diangkat menjadi CPNS.

”Kita tunggu saja dulu, hasil tesnya nanti bagaimana. Kita berharap supaya nanti tidak ada gejolak sosial saja,” pungkasnya.

Kabid Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Daerah (BKPLD) Ari Fitriyadi mengaku belum mendapatkan instruksi berbentuk surat, terkait nasib honorer K2 yang tak lolos tes.

“Saya belum tahu proyeksinya seperti apa untuk K2 nanti, apakah masih bertahan ataukah di PHK-kan oleh pemerintah pusat. Mudah-mudahan sih ada testing (lagi),” ujarnya saat ditemui ketika persiapan tes CPNS K2 di Cipasung Sabtu (2/11).

Bagi honorer yang tidak lolos via tes honorer K2, namun berusia di bawah 35 tahun, kata Ari, mereka bisa mengikuti seleksi tes CPNS katagori umum. ”Kan kalu tidak lulus bisa ikut tes CPNS katagori umum,” sarannya.

Terpisah, Wakil Ketua DPR RI Dr H Sohibul Iman PhD mengatakan setiap orang yang mengabdi harus diperhatikan, tapi harus dilihat apakah yang mengabdinya itu baik atau tidak. “Kalau memang dia dalam mengabdinya baik, kita harus perhatikan, namun apabila tidak baik dalam pengabdiannya, ngapain diperhatikan,” ungkapnya.

Lalu apa solusi honorer K2 yang tak lolos tes" “Tunggu saja, karena untuk masalah teknisnya itu menjadi kewenangan pemerintah,” tegasnya. (pee/mg7/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temukan Empat Data Peserta Ganda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler