jpnn.com - JOMBANG - Ujian tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB) tenaga honorer lingkup Pemkab Jombang kemarin tidak berjalan mulus. Di antara 1.457 tenaga honorer kategori satu (K1) dan kategori dua (K2), ditemukan empat data peserta yang ganda oleh panitia daerah.
Temuan itu membuktikan adanya selisih data dengan jumlah peserta versi panitia nasional sebanyak 1.461 orang. Selain itu, tujuh orang diketahui tidak mengikuti ujian. Lima orang dinyatakan mengundurkan diri dan dua lainnya sudah meninggal.
BACA JUGA: Diumumkan 14 Desember, Hanya 30 Persen yang Lolos
Temuan data bermasalah tersebut terungkap saat panitia merekap kehadiran para peserta di tiga lokasi ujian. Yakni, di SMAN 1, SMKN 2 dan SMPN 2.
Kepala BKD Kabupaten Jombang Eksan Gunajati menjelaskan bahwa empat data ganda tersebut disebabkan kekeliruan nomor ujian peserta. Bahkan, berdasar validasi dan verifikasi atas peserta, ada selisih empat orang dari jumlah versi panitia nasional. Panitia daerah mencatat ada 1.457 peserta.
BACA JUGA: Tes CPNS di Makassar Molor
Namun, versi panitia nasional berjumlah 1.461 orang. "Meski begitu, kami tetap mengacu pada data panitia nasional," tutur Eksan.
Empat orang yang punya dua nomor ujian itu dinyatakan hadir dengan nama dan identitas sama. Agar tidak muncul masalah, BKD mempersilakan mereka mengisi lembar jawaban kerja (LJK) sesuai dengan nomor ujian. Caranya, mengosongkan empat kursi ganda lain atau memberi kode tertentu.
BACA JUGA: Anggota DPRD Ikut Tes CPNS
"Dari awal sudah kami antisipasi. Untuk nomor ganda lainnya, kami kosongkan," ujarnya.
Di antara ribuan peserta kemarin, ada tujuh orang yang diketahui tidak hadir dalam ujian TKD-TKB. Itu terjadi karena dua orang tersebut meninggal. Lalu, lima orang lainnya tidak aktif lagi sebagai tenaga honorer. "Karena tidak aktif lagi, kami anggap mereka mengundurkan diri," ucapnya.
Soal empat orang yang memiliki nomor ujian ganda, Eksan mengaku bahwa hal itu di luar dugaan BKD. Menurut dia, adanya selisih data peserta ujian tenaga honorer itu mungkin terjadi karena adanya kekeliruan saat meng-input (memasukkan data) oleh panitia nasional atau saat pendataan peserta. Hasilnya, terbitlah empat nama dengan identitas dan foto yang sama. (JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes CPNS, Peserta Alami Gangguan Penglihatan
Redaktur : Tim Redaksi