Dewan Syura PKB: Pencabutan TAP MPR Memulihkan Nama Baik Gus Dur

Kamis, 26 September 2024 – 06:32 WIB
Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB KH Maman Imanulhaq. Foto: dok. pribadi for JPNN.com

jpnn.com - Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB KH Maman Imanulhaq mengapresiasi keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) mencabut Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang pertanggungjawaban dan pemberhentian Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Keputusan ini diambil dalam Sidang Paripurna MPR akhir masa jabatan Periode 2019-2024.

BACA JUGA: TAP MPR Soal Gus Dur Dicabut, Cak Imin Mengapresiasi Perjuangan Fraksi PKB

Kiai Maman mengatakan pencabutan TAP MPR No. II/2001 merupakan tindak lanjut dari usulan Fraksi PKB yang diinisiasi Ketua FKPB sekaligus Wakil Ketua MPR RI Gus Jazilul Fawaid.

Menurutnya, urgensi serta argumentasi upaya pencabutan TAP MPR ini adalah langkah penting untuk memulihkan nama baik Gus Dur.

BACA JUGA: Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Kombes Dani Akui Ada Tembakan

"Ini adalah momen bersejarah bagi bangsa di mana keadilan bagi Gus Dur akhirnya terwujud. Kami Fraksi PKB merespons dengan gembira atas pencabutan TAP MPR No II tahun 2001," ujar Kiai Maman melalui siaran pers, Rabu malam (25/9/2024).

Dia mengatakan keputusan ini akhir dari perjuangan panjang dan tidak mudah yang diinisiasi oleh PKB di bawah kepemimpinan Abdul Muhaimin Iskandar untuk memulihkan nama baik Gus Dur.

BACA JUGA: Video Syur Guru dan Siswi MAN di Gorontalo Viral, Kemenag Bertindak

Politisi yang dikenal sebagai santrinya Gus Dur ini menegaskan, keputusan yang telah diperjuangkan lama oleh PKB ini tidak hanya bermakna hukum, tetapi juga simbol rekonsiliasi nasional yang didambakan sejak lama.

"Dalam pandangan Fraksi PKB MPR RI yang dibacakan oleh Sekretaris Fraksi PKB MPR RI Ibu Neng Eem Marhamah pada Sidang MPR menegaskan bahwa pemulihan nama baik Presiden KH Abdurrahman Wahid secara sosiologis dan historis akan menjadi legasi besar bagi pimpinan MPR periode ini," tuturnya.

Atas keputusan itu, kata Kiai Maman, nama Gus Dur sebagai Presiden keempat RI kini telah dipulihkan serta diberikan penghargaan yang layak atas jasanya bagi bangsa dan negara.

Kiai Maman menyebut jasa Gus Dur pada bangsa ini begitu besar, maka tidak pantas Gus Dur dianggap sebagai presiden yang melanggar haluan negara.

Menurut Kiai Maman, Gus Dur telah membangun berbagai fondasi bagi tegaknya kebangsaan dan kemanusiaan, antara lain yakni fondasi demokrasi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Fondasi berikutnya yang diperjuangkan Gus Dur adalah pluralisme atau kebhinekaan. Acuan utama yang digunakan Gus Dur untuk merayakan kebinekaan yaitu menegakkan konstitusi yang menjamin kebebasan dan eksistensi setiap kelompok.

Kelompok minoritas tidak bisa dan tidak boleh didiskriminasi dan dikriminalisasi karena keyakinan dan paham yang dianutnya, karena konstitusi menjamin eksistensi mereka di republik ini.

"Ada banyak lagi sumbangsih yang dibangun oleh Gus Dur sebagai pemimpin negara juga guru bangsa. Maka tidak layak jika Gus Dur dianggap melanggar haluan negara," ucap Kiai Maman.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler