jpnn.com, SUKABUMI - Dua warga Kampung Pangkalan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tewas setelah sebelumnya keracunan nasi uduk yang dibagikan warga sekitar saat acara tahlilan.
Korban meninggal dunia setelah kondisi kesehatan terus menurun sejak keracunan makanan tersebut.
BACA JUGA: Astaga, Puluhan Warga Keracunan Usai Makan Nasi Uduk
"Kami sudah meninjau langsung ke lokasi kejadian di RT 03/03, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung dan Puskesmas Bantargadung di mana ratusan warga yang keracunan dirawat. Sebagian kondisi kesehatan warga sudah ada yang membaik dan lainnya masih lemah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Maman Suherman di Sukabumi, Kamis.
Kedua warga yang meninggal dunia tersebut yakni Rendi (9) sebagai pelajar dan Dewi (37) merupakan ibu rumah tangga. Keduanya merupakan warga Kampung Pangkalan RT 03/03.
BACA JUGA: 50 Orang Keracunan Setelah Pulang dari Hajatan Perkawinan
Kedua korban meninggal dunia tersebut sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari rumah korban.
Warga yang mengalami keracunan tersebut dirawat di Puskesmas Bantargadung dan untuk korban yang kondisinya cukup parah dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak.
BACA JUGA: 14 Siswa SD Keracunan Cilok
"Dari hasil pendataan sementara jumlah warga yang keracunan nasi uduk tersebut mencapai 149 orang. Informasi dari petugas medis yang merawat mereka korban kondisinya lemah karena banyak kehilangan cairan tubuh akibat sering muntah, buang air besar dan lainnya," tambahnya,
Sementara, Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan pihaknya masih menyiagakan anggotanya untuk membantu evakuasi korban yang harus dilarikan ke rumah sakit atau puskesmas.
Hingga saat ini pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi masih melakukan uji laboratorium sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan masal tersebut. Sementara Polres Sukabumi sudah memintai keterangan dari warga dan sejumlah saksi lainnya perihal kejadian itu. (aditiaaulia/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia