jpnn.com, INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu punya varietas padi yang patut dibanggakan. Namanya Dharma Nina Ayu (DNA).
Belum lama ini, varietas DNA menerima Sertifikat Tanda Daftar dari Kementerian Pertanian.
BACA JUGA: Iuran Hak PVT Gratis Sampai 3 Tahun, Selebihnya Cukup Bayar Rp 150 Ribu
Penyerahan dilakukan 2 November lalu bertepatan dengan acara panen raya yang berlangsung di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu.
Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementan Lely Nuryati mengungkapkan bahwa varietas padi lokal unggul Dharma Nina Ayu memiliki banyak keunggulan.
BACA JUGA: Kementan: 2 Varietas Khas Klaten Raih Hak PVT
"Varietas ini memiliki tekstur nasi yang pulen, dengan bobot 1.000 butir padi mencapai 31,230 gram," kata Lely melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/7).
Lely menambahkan varietas padi DNA juga punya bentuk bulir beras lonjong dengan kadar amilosa sekitar 13,46 persen.
BACA JUGA: Kementan-Pemkab Tanah Laut Pacu Penumbuhan Usaha Petani Milenial Berbasis Klaster
Kemudian umur dari varietas Dharma Nina Ayu relatif genjah yaitu dibawah 150 hari.
"Potensi panen mencapai delapan ton per hektare," tambahnya.
Lely Nuryati berharap varietas DNA bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Indramayu.
Dia mengajak para penangkar benih di daerah ini untuk mengembangkan benih varietas lokal DNA, terutama karena varietas ini dapat beradaptasi dengan baik di dataran rendah Indramayu.
"Terutama selama musim hujan," katanya.
Lely mengapresiasi Bupati Indramayu Nina Agustina yang telah memberikan perhatian yang luar biasa pada sektor pertanian. Salah satu upayanya ialah mendaftarkan varietas Dharma Nina Ayu agar memiliki sertifikat milik Kabupaten Indramayu.
"Ini membuktikan komitmen Kabupaten Indramayu dalam menjaga keanekaragaman genetik dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan," kata Lely.
Bupati Indramayu Nina Agustina juga mengajak para penyuluh untuk bekerja bersama dengan petani dalam upaya mengembangkan varietas ini.
Dia berharap agar pengusaha penggilingan beras lokal memberi label nama Indramayu pada setiap kantong beras yang dijual di pasaran sebagai bentuk identitas bahwa beras tersebut dihasilkan dari wilayah pertanian kabupaten Indramayu.
"Dengan demikian akan semakin menguatkan posisi Indramayu sebagai daerah produsen beras terbesar di tingkat nasional," katanya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembaga Survei Dunia Ungkap Elektabilitas Anies 28,91 Persen Seusai Putusan MK
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti