Di Acara Halalbihalal dan FGD, Hasto Sebut Nama Bu Risma

Minggu, 17 Juli 2016 – 18:59 WIB
(kiri ke kanan) Ketua Bappilu DPP PDI Perjuangan Teras Narang, mantan anggota KPU Ramlan Surbakti, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Komisioner KPU Juri Ardiantoro, saat halalbihalal dan FGD yang digelar oleh Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP di Jakarta, Minggu (17/7). Foto: source for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan terus merapatkan barisan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2017 dan 2018. 

Berbagai persiapan terus dilakukan, salah satunya dengan menggelar halalbihalal dan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (17/7). Fokus diskusi kali ini adalah tentang pemenangan pilkada serentak, serta menuju kemenangan Pileg dan Pilpres 2019.

BACA JUGA: Pengumuman! Besok Ada Kegiatan Vaksinasi Ulang di Ciracas

Hadir dalam acara ini antara lain Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Teras Narang, Sekjen DPP Hasto Kristiyanto, dua narasumber yakni mantan anggota KPU Ramlan Surbakti, Komisioner KPU Juri Ardiantoro. Kemudian Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR Utut Adianto, serta sejumlah kader internal partai.

Teras Narang mengatakan, PDI Perjuangan di semua level dan tingkatan harus bisa mengindentifikasi hasil pilkada 2015 sebagai pelajaran untuk meraih kemenangan dalam pilkada serentak 2017.

BACA JUGA: Bebas dari Pengawasan Petugas, Ternyata Anwar Ganti Kostum di Sini

"Sebagai parpol, kita harus bisa mempersiapkan diri agar peranan sebagai parpol sesuai dengan keinginan rakyat dan sesuai dengan konstitusi. Tak berhenti di situ, ketika kita sudah melalui proses dan sudah dipilih, maka kita adalah milik rakyat yang harus mampu mensejahterakan rakyat," ujarnya.

Teras menambahkan, tugas PDI Perjuangan sebagai parpol adalah mempersiapkan kader, perangkat, dan mesin perjuangan terutama yang ada di daerah. "Kita harus perhatikan konstitusi kita. Saya dulu di Komisi II DPR membidangi soal politik ini. Sejak reformasi ada 14 UU yang dilahirkan menyangkut pemilu. Baik legialatif pilpres ataupun pilkada. Sekarang kita harus siap, bahwa tahun 2019 akan terjadi pemilihan secara serentak. Siap menang dan mengisi kemenangan itu dengan penuh tanggung jawab," tandasnya.

BACA JUGA: Anak Buah Bu Mega Desak Pemerintah Cekatan Bebaskan Sandera

Sementara Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, semua kader PDI Perjuangan harus bisa membumikan bagaimana politik itu dijalankan dengan etika, berbudaya, dan sepenuhnya berpihak pada rakyat. Hal ini hanya bisa dijalankan jika partai bisa menyiapkan kader-kader terbaik untuk menjadi kepala daerah.

"Dalam rangka ini pula, kita membuka diri bagi kader terbaik dari berbagai kalangan. Misalnya Pak Rano Karno dari kalangan seniman, juga ada Bu Rieke (Diah Pitaloka), Bu Risma (Tri Rismaharini) dan semua figur mumpuni dari berbagai kalangan bisa masuk dan diusung PDI Perjuangan," ujarnya.

Hasto menambahkan, tujuan PDI Perjuangan menyiapkan kader terbaik memang untuk meraih kekuasaan politik, tapi lebih dari itu, tanggungjawab selanjutnya adalah bagaimana mengelola kewenangan itu sebesar besarnya untuk rakyat, kaum pinggiran dan kaum marhaenis.

"Artinya, yang penting bagaimana kita mengelola kekuasaan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat. Masalah kemiskinan, pengangguran, permukiman kumuh, dan masalah lainnya harus bisa terselesaikan melalui kader partai kuta yang dipercaya rakyat," tuntas Hasto. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Beberkan Faskes Pengguna Vaksin Palsu di Jatim!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler