Di Akhir Masa Jabatan Muhaimin Luncurkan Buku Tentang TKI

Rabu, 17 September 2014 – 19:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menjelang akhir masa jabatannya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meluncurkan buku karya terbarunya  yang berjudul Pisau Bermata Dua: Menuju Cita TKI Yang Bermartabat dan Bermanfaat.

Buku ini mencoba memotret fenomena migrasi dan pekerja migran dari berbagai aspek. Di antaranya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, kisah suka duka, permasalahan- permasalahan yang dihadapi serta solusi  kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah selama ini.

BACA JUGA: Rommy: SDA Sudah Kalap

“Penempatan TKI terutama Penata Laksana Rumah Tangga (TKI PLRT/domestic worker ) ke luar negeri memang selalu menimbulkan dilema dan perdebatan. Namun kita semua tidak boleh menyerah dan harus terus melakukan pembenahan secara sistematis, Kata Menakertrans Muhaimin Iskandar saat peluncuran buku karyanya di kantor Kemnakertrans, Jakarta pada Rabu (17/9).

Acara Peluncuran Buku ini akan menghadirkan tiga orang Panelis, yakni:, Prof. Mudrajat Kuncoro (Guru Besar UGM), dan Prof. Sulistiowati Irianto (Guru Besar UI) untuk memberikan testimoninya.

BACA JUGA: PDIP Gelar Rakernas untuk Kukuhkan Diri Jadi Penguasa

Acara ini dimoderatori oleh Prof. Zantermans Rajagukguk (Koordinator Peneliti Puslitbang Ketenagakerjaan), serta dihadiri oleh 150 orang undangan dari berbagai kalangan seperti Duta Besar Negara-negara penempatan TKI, Perwakilan Kementerian/Lembaga yang terkait, para pegiat hak azasi manusia, cendikiawan, perguruan tinggi, dan para pejabat di lingkungan Kemenakertrans.

Muhaimin mengatakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ini penempatan TKI ke luar negeri memang mengandung dan mengundang banyak problema yang memerlukan perhatian dan pemikiran yang bijak.

BACA JUGA: Dirut PT Jakpro Didorong Masuk Kabinet Jokowi

“Saya mengibaratkan penempatan TKI ke luar negeri sebagai PISAU BERMATA DUA, karena pada satu sisi dapat memberikan efek netto yang positif-produktif, tetapi pada sisi lain dapat berdampak negatif-kontra produktif bagi TKI itu sendiri dan negara, “kata Muhaimin.

Muhaimin mengakui bahwa penempatan TKI ke luar negeri telah membuka kesempatan kerja bagi warga negara pada saat kesempatan di dalam negeri begitu terbatas. Tetapi bersamaan dengan itu pula sebagian dari TKI dirundung masalah yang acap kali menyulut rasa nasionalisme anak bangsa dan menuntut pemerintah untuk bertindak.

“Ke depan penempatan TKI harus dimaknai sebagai keniscayaan era globalisasi yang bercirikan high people’s mobility tanpa mengabaikan aspek martabat dan manfaat, “Kata Muhaimin.

“Melalui  buku ini saya juga ingin menyumbangkan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai kompleksitas masalah penempatan TKI agar kita semua sungguh-sungguh mengerti, lalu dengan pikiran dan hati yang tenang memberi masukan yang konstruktif dan produktif, serta tidak dengan mudah menganggap pemerintah telah melakukan abuse of law,” kata Muhaimin.

Inti buku karya Muhaimin ini tertuang dalam 7 tujuh bab, tersusun secara sistematis mulai dari eksistensi pekerja migran sebagai sebuah fenomena global, perkembangan penempatan TKI ke luar negeri berikut kegalauan dan hingar bingar di sekitarnya, sampai kepada kebijakan yang telah dan akan dilakukan atau masih perlu dilakukan oleh pemerintahan kabinet mendatang. (adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Minta RUU Advokat Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler