JAKARTA – Kepemimpinan Jusuf Kalla di Golkar dinilai menjadikan partai berlambang pohon beringin itu miskin inovasiPengamat politik dari Univeristas Nasional yang juga direktur riset Akbar Tandjung Institute, Alfan Alfian menilai Gokar di bawah JK justru telah kehilangan gebyar politik.
“Coba bandingkan dengan kondisi 2004 ketika konvensi digelar, semua liputan media setahun penuh meliput hal itu
BACA JUGA: KPK Incar Penggunaan Hutang Luar Negeri
Sekarang minim sekali pemberitaan mengenai GolkarDisinggung tentang langkah yang akan ditempuh Golkar bahwa pada awal Maret nanti DPD I dan DPD II diminta mengirimkan tujuh nama capres ke DPP, Alfian menilai hal itu tidak akan efektif
BACA JUGA: Golkar Target Dongkrak Suara 3% per Bulan
Pasalnya, penentuan capres Golkar pada akhirnya akan ditentukan oleh elit partaiBACA JUGA: Mabes Polri Selidiki Kematian Jurnalis Radar Bali
Tidak menentukan seperti 2004 lalu,” ulasnya.Ditambahkannya, elit politik Golkar juga telah gagal menarik perhatian publikSayangnya, imbih Alfian, Golkar saat ini justru tidak tampil secara menarik“Di era demokrasi langsung seperti ini, partai politik tidak akan bisa eksis tanpa adanya perhatian publikSeharusnya Golkar bisa tampil semakin menarik, namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya,” ucapnya.
Karenanya Alfian menyarankan agar Golkar merubah paradigma dalam menghadapi pemilu legislatifGolkar, katanya, harus berani memilih dan siap berada di luar struktur penguasa jika kalah pemilu.
“Paradigma baru harus dibentuk, Golkar harus menyiapkan capres sendiri dan kalaupun kalah maka Golkar harus mau menerima posisi diluar struktur penguasa yang memenangkan pemilu,” tandasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putusan MK Sarat Muatan Politis
Redaktur : Tim Redaksi