jpnn.com, SIDOARJO - Puncak musim hujan di Jatim diprediksi bakal terjadi bulan ini hingga Februari. Sebagai salah satu daerah yang rentan musibah banjir dan puting beliung, Pemkab Sidoarjo terus melakukan langkah-langkah antisipasi.
Mulai membangun posko siaga bencana hingga menyampaikan informasi cuaca buruk ke desa dan kecamatan.
BACA JUGA: Cianjur Peringkat Satu Rawan Bencana di Indonesia
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo Dwidjo Prawito menjelaskan, seluruh kawasan di Kota Delta berpotensi diterpa bencana. Mulai puting beliung, banjir, sampai kebakaran.
''Bencana bisa terjadi di seluruh wilayah kecamatan,'' katanya.
BACA JUGA: Dihantam Puting Belung, Kabupaten Bandung Tanggap Darurat
Musibah puting beliung, misalnya. Dari data yang ada, angin kencang itu tidak hanya menerjang wilayah kosong.
Tetapi juga kawasan padat penduduk. Pada 2017, tiga desa di Kecamatan Waru diterjang puting beliung.
BACA JUGA: Puting Beliung Kembali Memorak-porandakan Kota Bogor
Yakni, Desa Tambakrejo, Tambak Sawah, dan Tambak Sumur. Ada ratusan rumah yang terdampak. ''Kami mencatat sudah ada 11 kejadian puting beliung,'' ujar Dwijo.
Sementara itu, wilayah yang berpotensi mengalami kebanjiran adalah sepanjang aliran sungai.
Di antaranya, Kecamatan Taman, Waru, Gedangan, Sidoarjo Kota, Tanggulangin, Porong, dan Jabon.
Dua sungai yang selama ini kerap meluber adalah Kali Ketapang dan Buntung. ''Potensi banjir masih tinggi. Terutama memasuki puncak musim hujan. Karena itu, kami minta warga terus waspada,'' jelasnya.
Dwijo menyatakan, BPBD telah membentuk posko 24 jam. Posko itu berlokasi di kantor BPBD.
Di posko ada petugas piket sehingga petugas segera bergerak ke lokasi. Selain itu, pihaknya aktif memberikan informasi cuaca ke desa.
Informasi tersebut bersumber dari BMKG. Ketika cuaca buruk, petugas segera menghubungi desa.
''Misalnya, ada informasi hujan deras disertai dengan angin kencang, kami sampaikan ke desa agar ada antisipasi,'' tuturnya. (aph/c15/hud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah di Rancaekek
Redaktur & Reporter : Natalia