jpnn.com, JAKARTA - Dalam pertemuan dengan Duta Besar Inggris Owen Jenkins, Presiden COP26 UK Alok Sharma, dan UK COP26 Envoy John Murton, Rabu (16/2), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencontohkan Kartu Prakerja sebagai salah satu upaya akselerasi pemanfaatan teknologi digital yang dilakukan Indonesia dalam sektor perekonomian dan sosial.
"Kartu Prakerja yang telah didistribusikan kepada 11 juta penduduk Indonesia adalah contoh mekanisme digital untuk skilling, reskilling dan upskilling sekaligus sebagai semi-bansos bagi masyarakat yang terdampak pandemi," ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Kamis (17/2).
BACA JUGA: Indonesia Masuk Negara Pendapatan Menengah ke Atas, Ini Harapan Airlangga
Untuk menunjang upaya transformasi digital Airlangga menekankan pentingnya memastikan ketersediaan infrastruktur/hardware digital seperti jaringan fiber optic agar berbagai platform digital tersebut dapat terjangkau dan mudah diakses.
Transformasi ekonomi digital merupakan salah satu dari prioritas Presidensi G20, selain arsitektur kesehatan global dan transisi energi guna penurunan emisi karbon yang terkait erat dengan kesepakatan COP26 (Konferensi terkait Iklim).
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Punya Uak Pemberani, Namanya Diabadikan di Sukabumi
Presidensi G20 Indonesia memandang perlunya langkah konkret bersama di ketiga area tersebut dalam rangka menuju pemulihan global yang berkelanjutan.
Sementara di bidang kesehatan, aspek penting yang diusung Presidensi Indonesia adalah respon global dan inklusif dalam menangani pandemi Covid 19.
BACA JUGA: Golkar Indramayu Pastikan Mesin Partai Solid Dukung Airlangga di Pilpres 2024
Terutama untuk keterjangkauan akses vaksin dan penguatan arsitektur kesehatan global.
Menyangkut transisi energi, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia tengah mengkaji mekanisme pembiayaan yang tepat guna mewujudkannya.
Hal itu juga dibarengi dengan upaya mendorong investasi di bidang renewable energy yang saat ini tengah dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia (antara lain hydropower dan solar), termasuk carbon caoture and storage yang semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil