Di Depan Ganjar dan Petani, Jokowi Tegur Mendag Lutfi Soal Impor Bawang Putih

Selasa, 14 Desember 2021 – 17:13 WIB
Presiden Jokowi menghubungi secara mendadak Menteri Pergadangan M Lutfi melalui telepon terkait keluhan petani soal impor bawang putih pada Selasa (14/12). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, TEMANGGUNG - Presiden Joko Widodo menghubungi secara mendadak Menteri Pergadangan M Lutfi melalui telepon pada Selasa (14/12).

Pria yang akrab disapa Jokowi itu menelepon Lutfi di sela-sela berdialog dengan petani Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (14/12).

BACA JUGA: Bang Saleh Minta Presiden Jokowi Tegur Gus Yaqut

Awalnya, Jokowi menanam bawang merah bersama masyarakat dan petani.

Setelah itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu menyempatkan diri berdialog dengan para petani di sebuah saung dalam suasana santai.

BACA JUGA: Tiba di Jateng, Jokowi Disambut Ganjar, Apa Agendanya?

Turut mendampingi Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.

Pada dialog tersebut, presiden menerima keluhan para petani yang enggan menanam bawang putih.

BACA JUGA: Kepada Amerika, Jokowi Sampaikan Keinginan Terlibat di Industri Kesehatan

Sebab, harga bawang putih turun lantaran masuknya impor bawang putih pada saat panen.

Seketika itu juga presiden langsung menelepon Mendag Lutfi.

"Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk," kata Presiden Jokowi kepada Mendag Lutfi melalui sambungan telepon.

Mendag Lutfi langsung merespons keluhan tersebut dengan akan mengirimkan tim untuk mencari kebenarannya.

"Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak," jawab Lutfi.

Pada kesempatan itu, Jokowi meninjau lumbung pangan dan menanam bawang merah bersama para petani dan masyarakat.

Presiden berharap produktivitas dan pendapatan para petani dapat terus meningkat.

“Kami harapkan dengan produktivitas yang makin baik, intervensi di bibit, diharapkan pendapatan dari petani akan meningkat dan ini akan saya lihat setelah panen,” ujar presiden di lokasi penanaman.

Selanjutnya, presiden memastikan para petani yang menanam bawang di lahan seluas 339 hektare tersebut betul-betul mendapatkan keuntungan.

Para petani juga akan mendapatkan pendampingan dari Kementerian Pertanian.

“Kami dapat memastikan kalau nanti panen sudah terjadi, berarti per hektare mendapatkan berapa ton, kemudian ongkos diproduksinya berapa sehingga ketemu betul bahwa para petani memang mendapatkan keuntungan dari menanam bawang merah ini,” ujar mantan Wali Kota Surakarta itu.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya menyiapkan penyalur yang akan membeli, sehingga kepastian harga dari bawang merah tersebut dapat terjamin.

“Paling penting juga disiapkan off taker yang membeli dari bawang merah yang telah kita tanam tadi, sehingga kepastian harga, kepastian yang membeli itu ada, dan harga yang ada tidak dipermainkan oleh para tengkulak,” pesan Presiden Jokowi. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Tolong, Stop Impor Alat Swab Antigen


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler