Di Depan Jokowi, Mahathir Tegaskan Siap Melawan Uni Eropa

Selasa, 20 Agustus 2019 – 15:06 WIB
Presiden Jokowi dan PM Mahathir di Kuala Lumpur, Jumat (9/8). Foto: Setpres RI

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan bahwa pihaknya akan bersama-sama Indonesia melawan boikot produk sawit yang diberlakukan Uni Eropa. Pernyataan itu telah dia sampaikan langsung saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi beberapa waktu lalu.

"Kita harus melihat praktik perdagangan terlebih dahulu. Jika itu melanggar hukum internasional, tentu saja, kita akan pergi ke pengadilan internasional," ujar Mahathi seperti yang dilansir oleh Asian Review, Senin (19/8).

Baik Mahathir maupun Jokowi sangat prihatin dengan publisitas negatif yang dilakukan Uni Eropa (UE) atas produk sawit kedua negara. Keduanya bahkan setuju untuk mengintensifkan kerja sama dalam menghadapi hambatan perdagangan kelapa sawit.

BACA JUGA: Lenis Kogoya Bakal Mengajak Jokowi Kunjungi Papua & Papua Barat

BACA JUGA: RI - Malaysia Bersatu Lawan Diskriminasi Produk Kelapa Sawit

Mahathir mengatakan bahwa Malaysia dan Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia kecewa atas tuduhan Eropa. Sebelumnya, baik Malaysia maupun Indonesia mengisyaratkan niat untuk mengajukan pengaduan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

BACA JUGA: Jatah Menteri Buat Parpol Bisa 5-3-3-3-1 Atau 6-2-2-2-2 Plus Gerindra

"Kami sangat kecewa dan kami merasa ini bukan karena minyak sawit berbahaya bagi kesehatan, melainkan lebih karena persaingan bisnis," tutur Mahathir

Indonesia dan Malaysia mendominasi sekitar 85 persen pasar global kelapa sawit. Namun Komisi Eropa tengah mengadopsi proposal Januari 2018, yang artinya secara bertahap akan membatasi dan akhirnya menghapus impor biofuel kelapa sawit pada 2030.

BACA JUGA: Jokowi Disarankan Pilih Menkominfo dari Profesional

UE sendiri adalah pembeli minyak kelapa sawit terbesar kedua setelah India. Saat ini, Eropa mengonsumsi 7,5 juta ton minyak kelapa sawit atau sekitar 10 hingga 15 persen dari permintaan global.

Mahathir sempat meminta agar Inggris yang akan keluar dari UE untuk meninggalkan kebijakan memboikot kelapa sawit Malaysia. (rmol/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jawab Keinginan Jokowi, Komite Pedagang Pasar Luncurkan Aplikasi Kepasar


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler